Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Radiator Mobil Modern Haram Pakai Air Biasa, Ini Penjelasannya!

Andhika Arthawijaya - Minggu, 23 Agustus 2020 | 20:30 WIB
Ilsutrasi radiator berisi air biasa
Bimo SS/JIP
Ilsutrasi radiator berisi air biasa

Otomotifnet.com – Sobat masih sering menggunakan air PAM, air mineral maupun air biasa lainnya buat radiator mobil kesayangan?

Sebaiknya segera kuras deh air tersebut dari radiator mobil Anda, karena banyak resiko yang akan dihadapi dalam jangka panjang.

“Untuk mesin-mesin modern yang rata-rata mengusung teknologi high compression engine, suhu mesinnya lebih panas dibanding mesin mobil keluaran dulu.”

“Makanya, sistem pendinginannya juga harus bagus,” terang Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jateng, namun jangkauan servisnya hingga wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Flushing Radiator Cegah Mesin Overheat, Biar Bersih Begini Caranya!

Masih kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, pada mobil-mobil modern sangat tidak dianjurkan menggunakan air biasa untuk radiatornya.

“Dianjurkan menggunakan coolant, karena titik didih air kan hanya 100 derajat Celcius. Sementara coolant lebih tinggi,” jelasnya lagi.

Efeknya bila menggunakan air biasa, suhu mesin akan cenderung panas terus, “Sehingga berisiko oli mesin cepat menguap dan rentan terjadi oil sludge,” beber Sumarno yang sudah melakukan riset soal ini.

Apalagi kini pelumas untuk mesin-mesin modern, umumnya punya viskositas lebih encer.

Radiator Coolant punya titik didih lebih tinggi dibanding air biasa yang hanya mencapai 100 derajat Celcius
Dok. OTOMOTIF
Radiator Coolant punya titik didih lebih tinggi dibanding air biasa yang hanya mencapai 100 derajat Celcius

Tak hanya itu alasannya, dari eksperimen yang pernah Otomotifnet.com lakukan pada beberapa macam air biasa yang sering digunakan buat radiator, semuanya membuat material besi jadi cepat berkarat.

“Kalau coolant kan ada kandungan anti rust-nya, sehingga tidak membuat material logam yang ada dalam saluran pendingin, berkarat,” sebut Stanley Tjhie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.

PT Laris Chandra ini pemegang beberapa merek produk car care di Indonesia, yang salah satunya adalah radiator coolant merek Prestone.

Sekadar informasi, problem radiator tersumbat atau bocor, salah satu penyebabnya adalah karat yang ditimbulkan dalam saluran pendingin.

Baca Juga: Suzuki Splash Masuk Umur 10 Tahun, Biaya Refresh Saluran Pendingin Mesinnya Segini!

Pada pengujian 4 macam air biasa vs radiator coolant yang direndam paku besi, dalam waktu hanya 4 jam saja paku jadi berkarat, sementara pada radiator coolant tidak berkarat sama sekali
Dok. OTOMOTIF
Pada pengujian 4 macam air biasa vs radiator coolant yang direndam paku besi, dalam waktu hanya 4 jam saja paku jadi berkarat, sementara pada radiator coolant tidak berkarat sama sekali

Itu lah mengapa air biasa sangat diharamkan digunakan pada mesin-mesin modern.

Selain kemampuan heat transfer-nya tidak sebagus radiator coolant, juga rentan menimbulkan karat pada komponen berbahan logam yang ada dalam saluran pendingin.

Jadi, masih mau menggunakan air biasa untuk radiator mobil kesayangan?

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa