Otomotifnet.com – Mobil Ferrari SF1000 yang dipacu Charles Leclerc tiba-tiba mati mesin.
Hasilnya, pembalap bernomor 16 itu melintir di pinggi trek.
Kejadian di F1 Spanyol itu menimpa Leclerc di lap 38.
Setelah melintir, dan berkomunikasi dengan tim via radio, akhirnya pembalap muda Ferrari itu bisa kembali menyalakan mesin.
Terkesan hati-hati, sampai Leclerc mendapat informasi dari tim kalau mobil tidak ada masalah yang akhirnya kembali mengejar ketertinggalan.
Baca Juga: List Pembalap F1 2021, Ferrari dan Renault Lengkap, Mercedes Masih Kosong
Meski demikian, 2 lap setelah kejadian tersebut, akhirnya masuk pit dan mobil di dorong ke garasi. Usai sudah perjuangan Leclerc di Barcelona, Spanyol.
“Kejadian itu sangat mahal bagi kami. Kehilangan potensi. Tapi, kini kami sudah mengetahui sumber masalahnya di electronic control unit (ECU). Kami akan siap untuk di Belgia,” ucap Enrico Gualtieri, Head of Power Unit Ferrari.
“Mengetahui kesulitan yang dialami tim kami saat ini, kami semua harus fokus dalam segala persiapannya. Power unit harus dipastikan bisa bekerja sangat baik, membuat dan menjalankan strategi yang baik,”
“Serta juga bekerja dengan sangat efisien dan efektif. Itu semua akan mengubah kondisi yang ada,” tambahnya.
Sayangnya, meski tim menyatakan akan bekerja keras, Leclerc pesimis bisa mengulang kejayaannya di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia (28-30/08/2020).
Hal ini juga dirasakan Gualtieri.
Padahal di Belgia ini, Leclerc punya kenangan manis sekaligus juga pahit.
Dia mengukir kemenangan pertama F1 di sirkuit dengan panjang sekitar 7 kilometer ini.
Leclerc pesimis bisa kembali meraih kemengan di sirkuit itu lagi dengan kondisi SF1000 saat ini.
Sementara itu, kenangan pahitnya, di sirkuit itu juga temannya saat berlaga di F2, Anthoine Hubert mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR