Otomotifnet.com - Teknologi airbag di motor dikembangkan oleh Honda sejak 1990.
Penerapan pada motor massal salah satunya di Honda Goldwing Airbag yang dijual 2006 silam.
Pada 2017 silam Honda Jepang juga coba mengembangkan airbag di PCX.
Dengan mulai dikembangkannya di PCX, artinya suatu saat ke depannya motor kecil yang dijual juga pakai alat keselamatan aktif ini, sehingga bisa mengurangi resiko cidera saat kecelakaan. Terutama kecelakaan frontal.
Baca Juga: All New Yamaha NMAX Racing Look, Warna BMW M3, Kaki-Kaki Padat
Dengan adanya airbag, khususnya ketika terjadi tabrakan frontal, pengendara tidak langsung terlempar ke depan, yang bisa mengakibatkan cidera parah, entah terbentur obyek di depannya seperti mobil atau malah ke aspal, namun akan tertahan oleh airbag ini.
Airbag ini letaknya ada di belakang komstir terikat ke sasis, sehingga saat mengembang akan keluar ke atas dan menyerap benturan badan pengendara agar tidak terlempar ke depan.
Hanya saja Honda memberi catatan mengembang atau tidaknya airbag, tergantung juga dari sudut dan titik benturan.
Sebagai contoh motor masuk kolong truk tentu tidak mengembang.
Lalu jika motor masuk lubang yang besar dan dalam, bisa juga airbag justru mengembang.
Nah seperti apa sih detail teknologi dan cara kerjanya?
Sistem Airbag
Salah satu komponen utama dalam sistem airbag di motor, menurut Sarwono Edhi, Technical Service Division PT Astra Honda Motor adalah crash sensor, selain itu tentu ada beberapa komponen pendukung lainnya.
1. Crash sensor
Komponen ini tugasnya membaca benturan keras kemudian mengirimkannya ke ECU airbag.
Crash sensor ini letaknya ada di suspensi depan.
2. Airbag ECU
Otak dari sistem airbag ini ada di airbag ECU, yang tugasnya mengolah data yang dikirimkan oleh crach sensor kemudian memutuskan apakah airbag harus mengembang atau tidak.
3. Airbag Module
Komponen ini berisi airbag dan inflator. Airbag bentuknya v-shape dan tentu bisa mengembang, diikatkan ke sasis pakai tali.
Sedang inflator letaknya di dalam airbag module, yang akan mengeluarkan gas nitrogen secara spontan ketika mendapat perintah dari airbag ECU, sehingga airbag mengembang.
Urutan Kerja Airbag
Proses kerja airbag ini ternyata sangat singkat, dalam rentang kurang dari 1 detik! Berikut urutannya:
1. Sekitar 0,015 detik (15/1000 detik)
Benturan terdeteksi oleh crash sensor, kemudian airbag ECU langsung memerintahkan inflator untuk mulai melepaskan gas nitrogen dan airbag mengembang secara spontan.
2. Sekitar 0,060 detik (60/1000 detik)
Dengan mengembangnya airbag mulai menyerap energi kinetik dari pengendara yang terlempar ke depan.
3. Sekitar 0,1 detik (100/1000 detik)
Airbag terus menyerap enrgi kinetik dengan secara perlahan mengurangi tekanan gas lewat lubang yang ada di sisi samping airbag.
4. Sekitar 0,15 detik (150/1000 detik)
Kerja airbag selesai dengan berhasil menyerap dan menurunkan kecepatan pengendara yang terlempar ke depan.
| Editor | : | Antonius Yuliyanto |
| Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR