Otomotifnet.com - Buat pemilik Honda Tiger wajib tahu kondisi motornya terutama komponen rantai ketengnya.
Karena kalau putus saat dipakai bisa bikin banyak part harus diganti, jadi lebih baik lakukan pengecekan sendiri secara berkala.
Terlebih lagi cek kondisi keteng Honda Tiger mudah, cukup siapkan pendengaran dan bisa dilakukan di rumah.
"Pertama, hidupkan mesin dan biarkan menyala secara stasioner atau langsam," buka Satiri, owner bengkel spesialis Honda Tiger, Sandy Motor Sport (SMS).
Baca Juga: Rantai Honda CBR150R Berisik, Ganti Jenis O-Ring Jadi Obatnya
Kemudian dengarkan suara-suara tidak normal yang terjadi pada area mesin atas.
"Kalau rantai keteng sudah lemah, saat mesin dingin dan dinyalakan kondisi langsam, muncul suara berisik di head silinder khususnya posisi rantai keteng," papar pria yang akrab disapa Bang Tiri alias BT.
"Ciri khas rantai keteng bermasalah, suara tadi akan lebih kencang terdengar terdengar saat lepas gas atau deselerasi," tambahnya.
Menurut Bang Tiri alias BT, suara yang muncul seperti suara besi beradu dengan besi.
Baca Juga: Honda Tiger Cegah Tangki Bocor Ada Caranya, Terlanjur Ngowos Lapisi Pakai Ini
Bisa dipastikan suara itu berasal dari keteng yang sudah mulur kepentok lidah atau tonjokan keteng.
"Kalau belum parah, saat mesin panas biasanya hilang suaranya, maklum karena oli sudah naik dan melumuri keteng," kata BT saat ditemui di bengkelnya di Jalan Srengseng Sawah. , Jakarta Selatan ini.
Tapi kalau mesin sudah panas, suaranya semakin bertambah keras bunyinya, BT malah mewanti pemilik motor harus segera lakukan perbaikan.
"Kalau sudah panas suaranya semakin keras itu tandanya sudah parah mulurnya, harus segera diganti," tuturnya.
Baca Juga: Rantai Honda CBR150R Berisik, Ganti Jenis O-Ring Jadi Obatnya
Kalau Honda Tiger kalian mucul gejala seperti dijelaskan di atas segera cek kondisi rantai ketengnya dengan cara bongkar mesin.
Segera lakukan penggantian jika kondisi rantai keteng sudah aus atau mulur.
Jangan sampai karena lalai, rantai keteng putus di jalan.
Risikonya buka tutup klep bisa tidak seirama dengan naik-turun piston, kalau sampai tabrakan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan akan jauh lebih besar.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR