Otomotifnet.com - Toyota punya hatchback cukup legendaris di tahun 1985 dengan nama Starlet.
Untuk model tersebut, akrab disapa dengan nama Starlet Kotak yang mengusung mesin 1.000 cc lalu disusul 1.300 cc.
Bagi pemilik Starlet, ada komponen yang mesti diperhatikan secara rutin, yakni timing belt.
Sebab selain usia pakai, timing belt Toyota Starlet juga cepat getas dan pecah-pecah karena faktor lain.
Baca Juga: Starlet Kotak Murah Meriah, Hatchback Modis di Masanya, Harga Mulai Rp 15 Jutaan
Seperti dijelaskan oleh Tyo Mubarok, owner Kandang Abutak yang merupakan bengkel spesialis Toyota Starlet di Cikarang Barat, Jawa Barat.
"Faktor yang menyebabkan timing belt rusak itu karena ada kebocoran seal noken as atau seal kruk as," terang Tyo saat ditemui di bengkelnya belum lama ini.
"Kalau seal tersebut ada yang bocor, otomatis timing belt terguyur oli mesin, itu bisa bikin umur timing belt lebih pendek," sambungnya.
Ia pun menyarankan untuk selalu rutin mengecek area timing belt, pastikan kondisinya kering dan jangan sampai ada kebocoran oli.
Selain itu, pemilik hatchback besutan Toyota ini juga wajib mengetahui histori kapan penggantian terakhirnya.
Pasalnya jika timing belt telat diganti dan dipaksakan untuk bekerja, efeknya bisa sangat fatal.
"Karena kalau timing belt putus lumayan babak belur, pelatuk klep bisa patah, klepnya bisa bengkok, noken as juga bisa patah," papar Tyo.
"Untuk pergantian timing belt diusahakan satu set dengan tensioner kecil dan tensioner besarnya," jelasnya lagi.
Baca Juga: Toyota Starlet Lawas Diincar, Rival Honda Estilo, Kini Dibanderol Mulai Rp 30 Jutaan
Tyo menjelaskan, waktu penggantian timing belt ini idealnya empat tahun atau 35 ribu kilometer, mana yang tercapai lebih dulu.
"Makanya kalau habis ganti timing belt, biasanya ada label pengingat, kapan terakhir penggantian, jadi ada catatan tanggal dan kilometernya," ucapnya.
Tyo menambahkan, harga timing belt Toyota Starlet yang orisinal sendiri dibanderol Rp 480 ribu.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR