Otomotifnet.com - Skutik lawas kini mulai tenar kembali meski sudah tidak diproduksi lagi.
Seperti Suzuki Skywave yang harga pasarannya mulai merangkak di rentang Rp 3-8 jutaan.
Tapi sebelum buru-buru membeli, kenali dulu beberapa penyakit dari Suzuki Skywave ini.
Menurut Eka Permana dari Izzy Garage, penyakit khas pertama adalah mesin susah langsam atau idle, biasa ditemukan pada unit dengan jarak tempuh tinggi.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Suzuki Skywave Mau Bore Up, Pakai Piston Apa?
"Penyebabnya rumah koin yang ada di karburator, seiring pemakaian rumah koin jadi terkikis akibat gesekan dan timbul celah," kata Eka yang spesialis Suzuki Skywave ini.
Kemudian seal sokbreker yang aus, menyebabkan oli sok merembes keluar. Cirinya ada bekas oli pada batang as sokbreker depan atau belakang.
"Karena bobot Skywave lumayan berat, jadi seal sok sering kena. Kalau gak langsung ganti bisa merembet ke as sok jadi baret," wantinya beberapa waktu lalu.
Terakhir yakni tarikan yang mulai berat. Ini efek dari kampas ganda yang mulai aus, jadi enggak bisa mencengkram mangkok kopling dengan sempurna.
"Selain pakai ori, bisa pakai punya Honda Vario gen pertama, tapi sekalian rumah koplingnya ya," imbaunya.
"Terus ganti roller bisa pakai punya Suzuki Spin," beber pebengkel di Depok itu.
Sebagai informasi, roller bawaan Skywave memiliki bobot 14 gram, sementara Spin 12 gram.
Keuntungan yang didapat jika memakai roller Suzuki Spin tarikan bawah Skywave jadi lebih enteng.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR