Otomotifnet.com – Umumnya cat antikarat buat kendaraan, menggunakan bahan dasar bitumen atau bituminous.
Bahan ini serupa dengan aspal yang biasa dipakai untuk jalan raya.
Bitumen ini punya kelebihan dan kekurangan, antara lain kelebihannya ia mampu memberikan efek peredaman yang lumayan ketika diaplikasi agak tebal.
“Namun sifat aspal ini kalau lama terkena panas, seperti halnya ketika dipalikasi di jalanan, ia akan retak-retak,” terang Arief Hidayat, CEO PT Foerch Indonesia, selaku pemegang merek Wealthy.
Baca Juga: Nih, Antikarat dan Peredam Untuk LCGC
Nah, retakan-retakan tersebut kata Arief dapat berisiko menciptakan celah yang memungkinkan udara atau air masuk mengenai permukaan logam yang dilapisinya.
“Lama-lama bagian yang dilapisi cat antrikarat yang menggunakan jenis bahan bitumen, bisa terserang karat juga,” tambahnya.
Makanya Wealthy menurut Arief coba mengembangkan cat antikarat yang bisa menghindari risiko tadi.
“Kami menggunakan bahan dasar karet dan plastik. Bahan ini lebih kuat, tapi tetap lentur, dan jauh lebih tahan lama dibanding bitumen,” tukas Arief.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR