Otomotifnet.com – Sobat pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Four Wheel Drive (4WD) dan All Wheel Drive (AWD).
Yap, keduanya merupakan merupakan sistem penggerak roda yang memutar keempat roda pada kendaraan.
Memang terdengar sama secara fungsi antara kedua jenis sistem penggerak ini.
Namun ternyata masing-masing punya cara kerja yang agak berlainan.
Baca Juga: Empat Masalah Ini Yang Dialami Mobil Dengan Penggerak 4WD
Oke, kita mulai dari sistem 4WD terlebih dulu. Sistem penggerak ini juga berarti keempat roda bergerak.
Tapi, sistem 4WD ini dibagi menjadi beberapa cara kerja, yakni Part Time 4WD, Full time 4WD, dan All Wheel Drive (AWD).
Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Sementara Full Time 4WD, tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Nah, lantas apa bedanya sistem 4WD ini dengan AWD? Karena tadi pada salah satu cara kerjanya juga ia bisa sebagai AWD.
Pada mobil dengan sistem penggerak AWD, ketika ia berjalan semua roda selalu bergerak, dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L.
“Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil,” jelas Usman Adhie, Praktisi dan Pengamat Otomotif.
Masing-masing pabrikan mobil memiliki sebutan tersendiri untuk sistem AWD.
Baca Juga: Lamborghini Huracan EVO AWD Mengaspal, Harga Rp 10 Miliaran Lebih
Audi disebut quattro, BMW dipanggil xDrive, Volkswagen menyebutnya 4Motion, dan Symmetrical All Wheel Drive di Subaru.
Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh differential tengah (center differential) dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Baca Juga: Mazda Luncurkan All New CX-9 AWD di Indonesia, Varian Tambahan, Rp 950 Jutaan
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.
Tuh, sekarang sudah paham kan perbedaan antara 4WD dengan AWD?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR