Otomotifnet.com - Hyundai IONIQ dan KONA Electric hadir sebagai mobil listrik murni (Full EV) yang hanya mengandalkan baterai sebagai sumber energinya.
Namun calon pembeli Hyundai IONIQ maupun KONA Electric pasti khawatir, kalau baterai berjenis Lithium-ion di dua mobil listrik tersebut mengalami kerusakan seiring pemakaian.
Menjawab hal ini, Makmur selaku Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan, baterai IONIQ dan KONA Electric yang rusak tidak perlu buru-buru diganti.
"Untuk garansi baterai listrik KONA maupun IONIQ Full EV ini cukup panjang yaitu 8 tahun atau 160 ribu kilometer. Tapi kalau ada kerusakan di baterai, konsumen tidak perlu ganti langsung 1 baterainya dengan yang baru," buka Makmur saat press conference virtual (6/11/2020).
Baca Juga: Hyundai Ioniq dan Kona Electric Resmi Dijual, Segini Harganya
Alasannya menurut Makmur, baterai Hyundai IONIQ dan KONA Electric berbeda dengan baterai Electric Mobility (ELMO) pada umumnya.
"Baterai mobil listrik kami itu terdiri dari berbagai modul atau packs. Untuk KONA ada 6 modul, sementara IONIQ ada 3 modul. Jadi jika ada kerusakan akan kami cek modulnya dan akan kami ganti di bagian modul yang rusak saja," katanya.
Makmur mengatakan, dengan cara ini biaya perbaikan baterai di mobil listrik Hyundai diklaim tidak akan menguras kantong.
"Seperti kita tahu baterai itu jantungnya kendaraan listrik. Makanya dengan penggantian salah satu modul di dalam baterai KONA dan IONIQ Full EV biayanya akan lebih murah dibanding merek mobil listrik lain yang mengharuskan ganti 1 baterainya jika mengalami kerusakan," terangnya.
Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai Resmi Meluncur, Ada Kona dan Ioniq, Harga Kompetitif
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR