Otmotifnet.com - Mesin yang sudah dinaikkan performanya akan menghasilkan panas berlebih.
Karenanya, butuh pendinginan ekstra agar suhu mesin tetap terjaga.
Kalau sampai overheat tenaga yang dihasilkan akan berkurang, bahkan bisa membuat piston macet!
Makanya banyak yang menambah atau meningkatkan spek pendinginan pada motor yang mesinnya sudah dioprek.
Malah tidak jarang ada bengkel yang memasang oil cooler tapi menggunakan radiator.
“Radiator dijadiin oil cooler ini karena ngejar dimensinya yang besar,” sebut Mansuri ‘Em-Push’ dari Garasi 63 Racing.
Agar fungsinya berubah, radiator perlu sedikit di-custom.
“Bagian tutup air radiator harus ditambal dengan dilas,” sahut Yudi Hermawan mekanik Seventeen Garage.
Setelah itu, lubang keluar masuknya air radiator dari mesin ikut diubah.
“Bekas jalur selang radiatornya dikecilin, nantinya untuk jalur oli,"
"Soalnya kalau terlalu gede semprotannya jadi kurang bagus karena lambat,” tambah Pede sambilan akrab pria yang ngebengkel di Jl. Taman Galaxy Raya No.291, Bekasi. Jasanya sekitar Rp 300 sampai Rp 400 ribuan.
SESUAI PERUNTUKAN
Meski radiator bisa diubah menjadi oil cooler, namun Suri mengaku tetap lebih ‘pede’ menggunakan oil cooler asli.
“Walaupun bisa, tapi peruntukannya kan beda. Yang satu emang dibuat untuk air, satunya untuk oli,” tukasnya.
“Karena pasti ada beda, misal dari kisi-kisi aluminiumnya. Jadi mendingan sesuai peruntukannya aja,” sebut pria yang bengkelnya ada di Jl. AMD Manunggal V, Petukangan Utara, Jaksel.
Pria ini pun memberikan solusi bagi yang ingin menggunakan oil cooler dengan dimensi besar.
“Saran mending cari oil cooler yang biasa untuk mobil. Dimensinya sama kayak oil cooler Satria F150 dobel 3, jumlahnya ada 10 kisi,” rinci ‘Em Push’ yang menyodorkan sepaket oil cooler milik mobil lengkap dengan 4 nepel dan selangnya seharga Rp 1 jutaan. Fariz
Seventeen Garage: 0856-1033-538
Garasi 63 Racing: 0896-4323-3455
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR