Otomotifnet.com - Kamis 3 Desember 2020, OTOMOTIF mendapat kesempatan menjajal Yamaha Gear 125 di kawasan 0 Km Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kondisi jalan yang punya kontur naik turun dan penuh tikungan, pas buat menjajal kemampuan mesin dan sasisnya.
Pertama nyemplak ke atas joknya, langsung mengingatkan pada keluarga Mio.
Joknya rendah, cuma 750 mm dari tanah, jadi buat pengendara dengan tinggi 165 cm pun dijamin tak akan kesusahan untuk menaikinya.
Baca Juga: Mio Sporty Banyak Diburu, Warna Ini Termasuk Langka, Harga Striping Tembus Jutaan
Kalau bagi yang lebih dari 170 cm, saat kedua kaki turun malah posisi lututnya menekuk.
Setangnya pun lumayan rendah, handgripnya enak digenggam. Deknya lebar dan panjang, buat sepatu ukuran 43 sih lega banget.
Malah bisa naik nangkring ke bagian belakangnya, jadi ala-ala pembalap road race. Enaknya lagi, permukaan deknya kasar, jadi enggak licin.
TENAGA RATA
Selesai mengamati dan merasakan posisi duduk, langsung menyalakan mesin.
Momen menekan tombol starter beda dengan keluarga Mio, karena senyap, lantaran Gear 125 sudah pakai SMG (Smart Motor Generator) seperti FreeGo.
“Mesinnya memang persis milik FreeGo,” terang Ridwan Arifin, staff education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Begitu mau keluar ke jalan raya dari Km Zero Resort, tempat acara, langsung disambut tanjakan curam.
Ternyata motor dengan mesin 125 cc bertenaga maksimal 9,3 dk di 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm di 5.500 rpm ini enteng saja melibasnya.
Pantas jika salah satu tagline Gear 125 adalah ‘Pasti Nanjak’.
Kalau dirasakan lebih mendalam, karakter tenaganya memang rata.
Buat stop and go enak, di jalan lengang asyik, menyalip dan melibas tanjakan juga tak kedodoran.
Catatannya, ada vibrasi minor di putaran mesin tertentu yang terasa di dek.
Begitu ketemu jalan yang berkelok, karakter sasis dan kaki-kakinya langsung bisa dirasakan, yang mana juga khas Yamaha.
Rasanya begitu lentur tapi stabil, jadi enteng saja ketika motor diarahkan ke tikungan, tapi juga enggak goyang walaupun ujung standar sampai menggasak aspal.
Tentunya hal itu juga efek dari bobot cuma 96 kg, dan dipadu ban lebar, depan 80/80-14 dan belakang 100/70-14.
Redaman suspensinya yang depan terasa empuk, malah kadang sampai mentok atau bottoming seperti saat melibas polisi tidur.
Sedang yang belakang justru kalau untuk sendirian agak keras, baru pas empuknya saat berboncengan.
Bagaimana dengan konsumsi bensin, akselerasi hingga kegunaan fitur-fiturnya?
Tunggu hasil test ride di artikel mendatang.
Data Spesifikasi Yamaha Gear 125 :
Tipe Mesin: 4 langkah, SOHC, 2 klep, pendingin udara
Diameter x langkah: 52,4 mm x 57,9 mm
Perbandingan kompresi: 9,5:1
Volume silinder: 124,9 cc
Daya maksimum: 7 kW (9,3 dk) @8.000 rpm
Torsi maksimum: 9,5 Nm @5.500 rpm
Sistem starter: Electric & kick starter
Sistem pelumasan: Wet sump
Kapasitas oli mesin: Total = 0,84 L ; berkala = 0,80 L
Sistem bahan bakar: Fuel injection
Tipe kopling: Single dry clutch
Tipe transmisi: Full automatic
P x L x T: 1.870 mm X 685 mm X 1.060 mm
Jarak sumbu roda: 1.260 mm
Tinggi tempat duduk: 750 mm
Berat isi: 96 kg tipe S, 95 kg tipe std
Kapasitas tangki bensin: 4,2 liter
Jarak terendah ke tanah: 135 mm
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Unit Swing
Ban depan: 80/80-14M/C (43P)
Ban belakang: 100/70-14M/C (51P)
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Tromol
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR