Honda Elysion Dikuliti Bengkel Spesialis, Pernah Perbaiki Penyakit Rawannya, Habis Rp 20 Juta

Ario/Otomotifnet

Honda Elysion 2.4 Melata, Kental Nuansa JDM, Masuk Kabin Full Optional

Otomotifnet.com - Honda Elysion bekas memang menarik dipinang sebagai mobil keluarga yang menjanjikan kenyamanan.

Namun sensasi kenyamanan akan sirna jika pemilik tak tahu kelemahan dari Elysion dan tiba-tiba mengalaminya ketika dipakai.

Agar lebih gamblang, Dwi Irfan Wahyudi, Pemilik Bengkel Irfan Auto Spesialis Honda Elysion di Depok dan Bekasi membeberkan penyakit rawannya.

Pria yang akrab disapa Irfan ini mengatakan, penyakit yang sering ditemuinya dari para konsumen yakni mesin overheat.

Istimewa

Bengkel Irfan Auto jadi spesialis dan bengkel rujukan komunitas Honda Elysion

Tapi dirinya sebut masalah tersebut terbilang wajar karena mengingat usainya telah mencapai 16 tahun karena hadir di Indonesia sejak 2004.

"Overheat itu biasanya terjadi akibat mobil dipaksa jalan. Jadi kita enggak sabar, misal di jalan tol terus-terusan digeber," ungkap Irfan, saat ditemui, (11/12/20).

"Sebenarnya untuk overheat ada indikatornya, tapi kadang-kadang kan orang terlena," ucap Irfan.

Di bengkel miliknya, penanganan overheat umumnya dilakukan dengan cara turun mesin tergantung dari kerusakannya.

"Penanganannya sama saja kayak mobil-mobil lainnya, kita cek, turun mesin full, atau setengah juga bisa," ujar Irfan.

Untuk biayanya, Ia biasa mematok jasa Rp 4 juta untuk kasus yang mengharuskan mesin turun full dan Rp 2,5 juta untuk turun mesin setengah. Biaya itu di luar penggantian komponen.

Instagram @freundwagen

Mesin Honda Elysion 2005

"Biasanya part yang diganti tuh kayak paking silinder head, seal juga biasanya diganti," bebernya.

"Kalau semua komponennya diganti, itu terakhir saya tanganin bisa sampai Rp 20 jutaan. Mesinnya yang 3.000 cc," kata Irfan.

Sedangkan, untuk Honda Elysion yang berkubikasi mesin 2.400 cc, biayanya lebih murah, di kisaran Rp 15 juta.

"Tapi kan gak semua mesin harus diganti semua komponennya, itu kasus tertentu aja. Karena waktu itu ada cacat di bagian silinder pistonnya," jelas Irfan.

"Sebenarnya kalau dalaman mesinnya enggak ada yang cacat sih aman-aman saja, gak perlu ganti semua," tutupnya.