Varian Land Cruiser seri 200 sempat mengalami perubahan, terutama di bagian mesin soal emisi bahan bakar.
Ini membuat Toyota Land Cruiser seri 200 akhirnya mendapatkan peringkat gabungan 14 mpg Environmental Protection Agency (EPA).
Angka EPA tersebut sesuai dengan rata-rata mobil Toyota Luxury maupun selain Luxury di AS.
Pabrikan asal Jepang ini juga memiliki kebiasaan menghidupkan kembali varian yang telah disuntik mati. Salah satu contohnya yakni menghidupkan kembali Toyota Supra yang sempat berhenti di tahun 2022.
Baca Juga: Toyota New Venturer Meluncur, Kini Bisa Cek Saldo e-Money di Headunit!
Selain itu ada juga Toyota Venza yang mengalami 'suntik mati' di tahun 2015 dan kembali muncul resmi pada 2021.
Suntik mati Toyota Land Cruiser diprediksi berasal dari penjualan, atau ketiadaan penjualan. Pada 2019, Toyota menjual 3536 unit Toyota Land Cruiser, hanya mewakili pertumbuhan penjualan sebesar 9,7 persen di tahun 2018.
Diperkirakan secara sederhana Toyota menghasilkan keuntungan $ 10.000 dari tiap unit Toyota Land Cruiser. Angka tersebut diklaim bukan angka yang buruk dalam memproduksi sebuah mobil oleh Toyota.
Diluar kabar ini tentunya Toyota masih menyiapkan perilisan Toyota Land Cruiser di tahun 2021.
Sebagai tambahan informasi, Toyota Land Cruiser kini masih dijual di dealer Toyota Indonesia, dengan banderol mulai Rp 2,1 milyar.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Car and Driver |
KOMENTAR