Otomotifnet.com - Sudah sering kita mendengar tentang busi racing terutama iridium yang biasanya diaplikasikan pada motor balap.
Busi sendiri berfungsi untuk memercikkan bunga api di ruang bakar yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompres.
Sebenarnya apa sih busi racing itu? Ternyata busi punya kelas atau level, mulai dari busi standar berbahan nikel, kelas menengah ke atas bahannya platinum dan iridium.
Ada pula busi berbahan gold palladium atau biasa disebut busi merah seperti yang dikeluarkan NGK khusus untuk kebutuhan racing.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Mulai Minta Jajan? Simak Rincian Harga Kampas Rem Sampai Businya
“Platinum segmentasinya pertengahan antara racing dan harian, karena harganya tidak jauh dengan busi standar namun kualitasnya mendekati iridium."
"Ini untuk yang sudah modifikasi bagian mesin dan untuk pakai harian, hanya NGK yang punya tipe ini,” ujar Diko Oktaviano sebagai Technical Support dari PT NGK Busi Indonesia.
Lalu ada iridium, dari sinilah mulai disebut sebagai busi racing, “Iridium memang iya disebut sebagai busi racing."
"Tapi masih bisa diaplikasikan ke mesin standar dan akan membuat pembakaran lebih sempurna,” lanjutnya.
Bahkan di Denso sampai ada tagline Iridium Power, andalannya busi dengan elektroda kecil hanya 0,4 mm.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Kawasaki Ninja 250R Ganti Busi, Kode Standarnya?
Busi berbahan iridium ini punya elektroda yang kecil atau runcing, sehingga api yang dikeluarkan tajam dan stabil, dan sifat elektrodanya menyerap lebih sedikit panas yang dihasilkan.
Sehingga pembakaran akan lebih maksimal. Bahan ini juga punya titik leleh tinggi, sehingga kuat di ruang bakar mesin racing, yang biasanya berasio kompresi tinggi.
Karena sifatnya yang membuat pembakaran lebih bagus, bahkan ada yang bikin busi double iridium, seperti keluaran Daytona, Ignimax Double Iridium.
Jadi elektroda negatif juga dikasih iridium, enggak hanya yang positif.
“Efeknya busi akan membakar habis campuran udara tanpa meninggalkan sisa pembakaran."
"Tapi jangan lupa untuk rajin servis dan memakai bahan bakar tanpa timbal karena kalau hanya ganti iridium saja tidak akan berpengaruh,” jelas Diko sapaannya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Yamaha XMAX Mau Ganti Busi, Cocoknya Apa?
Karena pembakaran lebih sempurna, maka penggunaan busi iridium membuat performa meningkat, “Dorongan tenaga piston akan lebih responsif."
"Tapi busi tidak bisa bekerja sendiri butuh dukungan komponen lain, karena fungsi dasarnya hanya menciptakan api,” tutur pria ramah ini.
Selanjutnya busi yang menggunakan bahan gold palladium didesain khusus full racing untuk penggunaan balap tidak bisa untuk harian.
“Seminimal mungkin tidak ada kerak pada ruang bakar. Bahannya memang dibuat langsung habis terbakar pada suhu extreme."
"Ini merupakan busi incaran para tim balap, just info tim MotoGP yang disuport NGK memakai busi tipe ini,” bisiknya.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Jangan Pasang Busi Karisma, Efeknya Fatal!
Bagaimana penggunaan di balap sendiri? Selain jenis elektroda, tingkat panas yang digunakan juga wajib diperhatikan.
Leon Chandra selaku tuner yang biasa menggarap mobil maupun motor balap memberi patokan tergantung cuaca.
“Kalau kondisi panas pakai busi dengan tingkat dingin 10, kalau adem 9, dan jika hujan pakai angka 8,” sebutnya mencontohkan untuk Yamaha R25 balapnya.
Sesuaikan dengan kebutuhan mesin ya sobh!
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR