Otomotifnet.com - Penjualan mobil Honda di area Jatim, Bali dan Nusa Tenggara terjun bebas pada 2020 karena Covid-19.
Hal itu menjadi tahun yang buruk bagi Honda Surabaya Centre (HSC) sebagai main dealer.
Selama 2020, HSC membukukan total penjualan 8.903 unit. Padahal akhir 2019, total penjualan HSC mencapai 23.316 unit. Itu berarti terjadi penurunan hingga 61%.
“Pandemi mulai sekitar Maret 2020, lalu diberlakukan PSBB. Otomatis aktivitas masyarakat juga menurun. Kami pun harus mengubah strategi penjualan,” jelas Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center, Wendy Miharja, bersama Presiden Direktur HSC, Ang Hoey Tiong, dalam ‘Virtual Presscon With Honda (26/1/2021).
Baca Juga: Honda Brio Jadi Mobil Terlaris 2020, Ini Update Harganya Di Awal 2021
Untuk itu, HSC mengubah penjualan dari offline menjadi online dengan memanfaatkan semua media sosial.
Terutama platform digital seperti Instagram dan YouTube untuk promosi. Dengan cara seperti ini, mampu mendongkrak penjualan.
“Kini setiap sales mampu membukukan SPK 3 hingga 4 unit per bulan yang berarti berkontribusi terhadap penjualan Honda sekitar 80%,”
“Jadi seimbang antara penjualan sistem online dan offline, fifty-fifty lah. Dan pelajaran yang diperoleh selama pandemi menjadi ‘bekal’ meningkatkan penjualan di 2021. Targetnya hampir dua kali dari 2020,” jelas Wendy.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR