Laher ini jadi tumpuan crankshaft baru yang punya langkah 55,5 mm, dan juga tumpuan naik turunnya piston yang berdiameter 60 mm.
Kekuatan laher tersebut ditingkatkan tentu juga karena mesin eSP+ ini punya rasio kompresi tinggi, 12:1, sehingga terjadinya ledakan saat proses pembakaran lebih kuat dibanding mesin lama yang hanya 10,6:1, jadi butuh bantalan yang lebih mumpuni.
Wajar jika mesin PCX 160 ini performanya lebih besar dibanding PCX 150, tenaga maksimal mencapai 15,8 dk di 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR