Namun demikian, tiap perusahaan diberikan keleluasaan untuk menerapkan program ini.
"Tentu dengan prinsip kehati-hatian dan verifikasi yang sangat ketat siapa saja yang bisa menerima program ini. Jadi gak semua pihak bisa menerimanya," bilang Suwandi.
Ia mengilustrasikan, dengan adanya uang muka 0 persen, sudah pasti biaya cicilan akan tinggi.
"Di sini verifikasi dan kemampuan customer dinilai. Apakah kemampuannya untuk membayar cicilan per bulan sanggup," jelasnya.
Dengan adanya kebijakan ini, potensi penjualan diyakini akan meningkat.
Baca Juga: Insentif PPnBM Mobil Baru Tuai Pro Kontra, KPBB Sebut Tak Akan Efektif
"Tapi saya tidak bisa memprediksi berapa besar peningkatannya," sebut pria asal Sumatera Utara ini.
Saat ditanya apakah program ini akan meningkatkan angka kredit macet atau non performing loan (NPL).
Suwandi mengatakan sangat kecil meningkatkan NPL.
"Sebab, jika semua dilakukan dengan prinsip kehati-hatian NPL bisa ditekan," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR