Otomotifnet.com - Bukan hanya skutik, publik Jawa Tengah ternyata juga menaruh minat besar terhadap dua motor sport Yamaha, WR 155R dan XSR 155, yang diluncurkan di akhir tahun 2019 lalu.
Berbagai aktivitas berkendara pun dilakukan oleh para pemilik kedua motor sport beda genre itu, yang ditunjukkan dengan touring gabungan konsumen WR 155R dan XSR 155, yang dilaksanakan dengan menerapkan aturan protokol kesehatan.
Tujuannya adalah mengeksplorasi keindahan alam Jawa Tengah khususnya area pegunungan, jadi selain menyalurkan hobi touring, juga bisa sekaligus menikmati panoramanya.
Destinasi tujuan yang dipilih para bikers antara lain area Gunung Telomoyo, Gunung Merapi dan Gunung Muria.
Baca Juga: Yamaha XSR 155 Mudah Tampil Stylish, Manfaatkan 3 Model Aksesori Resmi
Dan baru-baru ini, pengguna WR 155R dan XSR 155 asyik riding mengelilingi kawasan Gunung Merbabu, yang melintasi Salatiga, Magelang dan Boyolali.
Kegiatan menyenangkan ini tentu untuk yang mengisi weekend, dan sekaligus refreshing dan mengatasi kepenatan.
Uniknya, banyak pengguna WR 155R di Jawa Tengah, sama halnya dengan yang tengah marak di Jogja, banyak yang memodifikasi jadi bergaya supermoto.
Makanya pada touring kali ini, terlihat para peserta memacu WR 155R yang sudah bergaya supermoto.
”WR 155R sangat responsif mesinnya, tenaganya besar, tangguh di berbagai lintasan saat touring ini."
"Sesuai buat hobi terabas dan memuaskan saat penggunaannya."
"Apalagi kami pun bisa lebih menikmati keindahan alam karena didukung motor WR 155R unggulan ini,” ungkap Herma Heram, konsumen WR 155R yang ikut touring kali ini.
Partisipan lainnya yang menggunakan XSR 155, Dimas Satria, mengatakan keunggulan motor itu pun membuatnya nyaman saat riding di trek yang dilalui.
”Pertama kali lihat XSR 155 langsung naksir. Dari sisi style retro sport dan tampilan keseluruhan tampak seperti big bike dengan body kokoh."
"Motor ini terlihat selalu kece buat harian dan nyaman banget untuk harian atau bahkan touring jauh, karena punya nafas yang cukup panjang. XSR 155 juga irit bensin banget,” tutur Dimas Satria.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR