Otomotifnet.com - Pascarelaksasi tarif PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah). Penjualan mobil mulai terlihat melejit.
Artinya mulai membuahkan hasil dengan meningkatnya pesanan, yang dialami sejumlah pabrikan.
Diharapkan dampak positif ini akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan,” papar Febri Hendri, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (13/3/2021).
Baca Juga: Kemenperin Minta Pabrikan Otomotif Genjot Program Relaksasi PPnBM
Febri menanggapi hasil telesurvei yang dilakukan Lembaga Survei KedaiKOPI mengenai Persepsi Relaksasi PPnBM. Survei tersebut dilakukan kepada 800 responden.
Hasilnya 74,9% menyatakan bahwa kebijakan tersebut sudah adil, dan 77,6% menyatakan kesetujuannya terhadap relaksasi PPnBM tersebut.
Namun demikian, 99,2% responden menyatakan tidak akan membeli mobil baru dalam masa relaksasi PPnBM ini.
“Untuk mengukur dampak relaksasi PPnBM terhadap pembelian masyarakat, sebaiknya menggunakan data penjualan, atau melakukan survei terhadap pembeli mobil sejak Maret 2021,” imbuhnya.
Kementerian Perindustrian optimistis pelaksanaan kebijakan ini dapat berjalan baik, tepat sasaran, dan menguntungkan baik konsumen maupun sektor industri.
“Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler,”
“(tujuannya) agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin,” terang Febri Hendri, Juru Bicara Kementerian Perindustrian.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR