Otomotifnet.com - Sebanyak 30 motor trail mulai KL sampai KTM tersapu arus banjir bandang di Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali (27/3/2021).
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo.
“30 kendaraan terbawa arus tapi semua nya sudah aman dan ketemu,” tutur Bambang.
Banjir bandang, sambung Sinung, terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Boyolali sekira pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Kawasaki KLX 150 Pesek Wajah, Lawan Pikap Makan Jalan, Renggut Nyawa Anggota TNI
“Tadi sore tepatnya sekitar ashar saya dapat kabar bahwa tempat trail off-road di Cepogo terseret banjir karena hujan,” ujar Bambang.
Bambang belum tahu kronologis persisnya soal kejadian banjir bandang yang menyeret puluhan motor trail itu.
“Kronologi persisnya saya tidak di TKP, namun ya karena hujan dari siang sampe sore ternyata di atas (di puncak offroad) sudah banjir lebih dahulu dan yang dibawah memang belum banjir,” katanya.
“Berhubung di bawah belum hujan di atas sudah banjir, para pembalap tetap melakukan balapan ya ini banjir nya tiba-tiba,” tambahnya.
Baca Juga: Kawasaki KLX 150 Gagal Diembat, Kunci T Patah di Lubang Kunci, Honda Vario 125 Digondol
Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Hanya ada 3 pengendara yang sempat terseret arus deras.
Mereka hanya mengalami luka ringan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dari banjir yang tiba-tiba ini dan Alhamdulillah 30 orang yang terseret banjir selamat semua,” tandasnya.
Crosser asal Sukoharjo, Maryadi mengungkapkan petaka tersebut bermula saat dirinya dan puluhan crosser tengah menjalani latihan bersama di kawasan Candi Sari, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: KLX 150 Polisi Jatuh Tersungkur, Sopir Angkutan Tak Mau Menepi, Nekat Serempet Petugas
"Saat jalur (latihan bersama) itu ada dua rute fun dan ekstrim, dan saya memilih jalur fun," katanya (27/3/2021).
Ia tidak menyangka jika jalur fun yang dipilih melewati sungai yang ada di tengah hutan.
Sungai tersebut cukup panjang, dan memerlukan waktu lama untuk melewatinya karena ada banyak crosser yang memilih jalur fun.
"Saat melewati Sungai itu saya sudah ada firasat kalau ini turun hujan banjir," ujarnya.
Baca Juga: Kawasaki KLX 230 Cuma Rp 32 Juta Diambil Pemenang Lelang Otobursa 2020
Sehingga selama perjalanan ia memperhatikan sekelilingnya untuk proses evakuasi diri, bilamana sungai tersebut meluap.
Firasat yang dirasakan Maryadi ternyata benar, tak selang beberapa lama sekira pukul 15.30 WIB hujan turun, dan volume air sungai pun mulai naik.
"Pertama air itu 15 cm, lalu gerimis mulai selutut, trus naik lagi airnya hingga mesin motor saya tenggelam," ujarnya.
"Saat itu saya sudah mau menepikan motor saya, tapi tiba-tiba datang arus banjir dari atas," imbuhnya.
Baca Juga: Kawasaki KLX 150 Tergeletak Terjang Pohon, Pemotor Tewas, Kondisi Wajah Remuk
Maryadi dan sejumlah crosser lainnya langsung ngacir menyelamatkan diri dengan berpegangan pohon yang ada di tepi sungai.
Puluhan motor trail dibiarkan dihantam derasnya arus sungai.
"Itu selain motor hanyut, ada sejumlah orang yang hanyut juga. Tapi saat itu keadaan panik, kita mengamankan diri sendiri dulu," ujarnya.
Ia menuturkan, arus deras sungai tersebut terjadi sekira 20 menit, lalu volume air kembali normal.
Baca Juga: Wawan Tembong Dan Akbar Taufan Pandu Konsumen Taklukan WR 155 R!
Saat volume air sungai normal, para crosser kemudian melakukan evakuasi motornya yang sempat tenggelam.
"Usai kejadian itu kami kembali, motor banyak yang mogok karena terendam air," ujarnya.
"Lalu panitia datang melakukan evakuasi yang lain," tambahnya.
Terkait hal ini, Organisasi Indonesian Offroad Federation (IOF) tidak menerima surat izin dari perwakilan pemotor yang terseret arus deras banjir bandang di Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Komunitas Trail Lampung Gelar Arisan, Peserta Dibikin Kaget, Offroader Jawa Ditantang Mampir!
Hal tersebut disampaikan Pengurus IOF Jawa Tengah, Sumarno.
"Hingga kini tidak ada surat ijin masuk," katanya (27/3/2021).
Sumarno mengungkapkan IOF sebenarnya sudah memberi imbauan bagi para pemotor trail untuk tidak mengadakan kegiatan motor trail selama masa pandemi Covid-19.
"Namun mereka berdalih akan membagikan sembako, dan tidak meminta ijin kepada kita, akhirnya di saat celaka kami tidak tahu menahu," terangnya.
Baca Juga: Suzuki TS125 Bukan Trail Biasa, Meski Lawas Tapi Harga Tembus Rp 50 Jutaan
"Kalau misal saya tahu duluan, saya akan bantu polisi dan aparat untuk membubarkan kegiatan trail semacam itu, karena ilegal dan membahayakan," tegasnya.
Ke depan, agar kejadian serupa tidak terulang, pihak IOF akan membimbing setiap masyarakat yang memiliki minat di bidang motor trail, dan jeep agar lebih berhati-hati.
"Untuk semua komunitas akan kami bimbing, baik terdaftar ataupun tidak sebagai anggota," ucap Sumarno.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR