Otomotifnet.com - Top Speed motor Ducati tembus 360 km/jam saat MotoGP Qatar 2021.
Namun faktanya, ada dua kelemahan yang bikin kalah dari Yamaha.
Rekor top speed tersebut dicetak oleh Johann Zarco saat FP4 dengan angka pasti 362 km/jam.
Dengan power mesin dan juga holeshot device, empat pembalap Ducati bisa menguasai awal balapan MotoGP Qatar 2021.
Baca Juga: Jorge Martin Libas 10 Pembalap Sekaligus Start MotoGP Qatar, Ducati Pasang Part Ini
Tapi kenapa Ducati tak bisa menang balapan MotoGP Qatar 2021?
Bahkan Ducati hampir dipecundangi oleh juara MotoGP 2020, Joan Mir, yang hampir merebut podium dari Ducati.
Francesco Bagnaia yang memimpin sejak awal balapan hanya bertahan 14 lap saja sebelum dilewati Maverick Vinales dan perlahan turun posisinya.
Setidaknya ada 2 masalah utama Ducati yang bisa dieksploitasi Yamaha dan Suzuki.
Pertama adalah manajemen ban dan kedua adalah kemampuan menikung.
Strategi Francesco Bagnaia mencoba melesat dan membuat jarak di depan sejak awal tak begitu berhasil.
Hal itu cukup membuat ban belakang Pecco lebih cepat aus, terutama bagian kanan.
Pada saat yang sama, Maverick Vinales memilih mengekor dari belakang dan menghemat bannya.
Baca Juga: Disalip Dua Pembalap Ducati di Lap Akhir, Joan Mir Sebut Seperti Ada Misil Melewatinya
Strategi itu terbukti tepat di mana Vinales bisa menekan hingga akhir.
Sedangkan soal menikung memang sudah lama jadi masalah motor Ducati.
Mesin inline-4 Yamaha dan Suzuki tentu jauh lebih unggul soal menikung.
Meski unggul saat trek lurus, Yamaha dan Suzuki bisa mengejar bahkan memanfaatkan kekurangan Ducati di tikungan.
Manajer tim Pramac, Fransesco Guidotti, menyangkal soal dugaan angin kencang saat balapan mengganggu kemampuan motor Ducati.
"Aku yakin tidak ada masalah soal angin. Tapi ini soal bentuk motornya, di mana Ducati menderita lebih banyak dari tim lainnya," sambungnya.
"Kecepatan di trek lurus tak cukup menambal kekuarangan di area lain," jelas Guidotti.
Selain itu, Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti, mengaku senang dengan hasil para pembalapnya, meski Jack Miller gagal meraih podium.
Baca Juga: Ducati Untung Besar, Pasang Tiga Penyerang di MotoGP 2021, Begini Maksud Paolo Ciabatti
Menurut Ciabatti, para pembalapnya sangat pintar karena tidak terlalu memaksakan diri sehingga bisa meraih poin penting di Losail.
"Jack sudah punya strategi dan cara bagus untuk bersiap-siap. Tapi saat di titik penting, dia tidak memaksakan diri dan memilih pulang dengan poin berharga. Karena itu kami juga belajar bahwa kami belum sempurna," jelas Ciabatti.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR