Otomotifnet.com - Desain dasar R 18 Classic ini serupa dengan varian First Edition.
Tapi, jika diperhatikan lebih seksama terdapat penambahan aksesori yang tidak didapatkan di First Edition.
Seperti terdapat windshield yang cukup tebal dan kokoh yang menguatkan konsep Cruiser Heritage yang diusung.Braketnya dibalut chrome yang kontras dengan bodi hitamnya.
Uniknya, salah satu braket windshield ini menempel pada tutup suspensi depan seperti setelan preload.
Ini membuat letak sein depan ikut pindah, menempel pada braket windshield.
Masih di area setang, tepat di atas sein tipisnya kini dilengkapi dengan lampu tambahan LED dengan pancaran cahaya putih yang menambah penerangan.
Baca Juga: BMW R 18 Classic, Moge Turing 1.800 cc, Rp 1 Miliar tapi Ludes Terjual
Tombol untuk mengaktifkannya pakai salah satu tombol di panel sakelar sebelah kiri.
Masih di area depan, ternyata lingkar roda berbeda. Jika pada R 18 First Edition ukuran 19 inci dengan lebar 3,5 inci dan balutan ban 120/70-19, pada versi Classic justru 16 inci lebar 3 ini berbalut ban 130/90-16.
Untuk belakang lebar peleknya 5 inci lingkar 16 inci dengan ban 180/65-16. Itu bikin tampilan R 18 Classic lebih kental aura bobber.
Melirik ke bagian belakang, terdapat perbedaan yang cukup banyak dibandingkan versi First Edition.
Baca Juga: BMW K100 Rajin Berubah Bentuk, Rela Potong Sasis Demi Scrambler
Paling jelas tentu adanya dua buah saddle bag atau tas samping berbahan kulit. Kapasitas saddle bag ini 15 liter di setiap sisinya.
Jika melirik bagian dalamnya, terdapat pelindung agar air tidak tembus. Bagian dalam tas juga bisa dilepas dan menjadi tas tenteng, penguncinya cuma menggunakan klip.
Berikutnya, R 18 Classic dilengkapi dengan jok penumpang, beda dengan R18 First Edition yang single seat. Tentunya juga dibarengi dengan sepasang footstep buat pembonceng.
Kemudian jika melihat kedua knalpotnya, sama-sama dibalut chrome yang kinclong menyala.
Baca Juga: BMW F 900 R, Roadster Rp 400 Jutaan Mau Dipinang? Baca Dulu Hasil Tesnya
Bedanya, jika R 18 First Edition menggunakan silencer model fishtail, di R 18 Classic model datar dengan potongan menyamping di ujung. Klasik banget kan?
"BMW R 18 Classic terlihat lebih besar dari R 18 First Edition, kesan mogenya benar-benar dapat. Saya rasa bagi yang menginginkan cita rasa nyaman, safety, bergaya klasik, tetapi dengan teknologi yang tinggi, ini bisa menjadi pilihan. Truly an icon to own,” ujar Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia.
Data Spesifikasi BMW R 18 Classic:
Mesin: Air/oil cooled 4-stroke
Silinder: Dua silinder boxer
Kapasitas: 1.802 cc
Bore x Stroke: 107,1 x 100 mm
Rasio kompresi: 9,6:1
Tenaga max.: 91 dk (67 kW) @4.750 rpm
Torsi max.: 158 Nm @3.000 rpm
Sistem starter: Electric
Sistem pelumasan: Basah
Sistem pengabutan: Electronic intake pipe fuel injection
Manajemen mesin: BMS-K+ electronic engine management with overrun cut-off, twin-spark ignition: BMS-O with e-gas
Tipe kopling: Single-disc dry clutch
Tipe transmisi: 6 Speed shifting claw transmission in separate transmission housing, shaft drive
Alternator: Permanent magnetic generator 600 W
Battery: 12 V/26 Ah MF
P x L x T: 2.440 x 965 x 1.397 (termasuk windshield) mm
Jarak sumbu roda: 1.729 mm
Castor: 149,8 mm
Steering head angle: 57,3°
Tinggi jok: 711,2 mm
Berat: 365 kg (wet)
Kapasitas bensin: 15,8 liter (3,7 liter reserve)
Tipe rangka: Double-cradle steel frame with screwed-on underbeams
Suspensi depan: Telescopic fork 119,3 mm travel
Suspensi belakang: Steel swinging fork with central shock strut 88,9 mm travel
Pelek depan: Spoke wheel 3 x 16 inci
Pelek belakang: Spoke wheel 5 x 16 inci
Ban depan: 130/90-R16
Ban belakang: 180/65-R16
Rem depan: Twin disc brake 300 mm 4 piston fixed caliper BMW Motorrad Integral ABS
Rem belakang: Single disc brakes 300 mm 4 piston fixed caliper BMW Motorrad Integral ABS
Editor | : | Panji Maulana |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR