Otomotifnet.com - Masih banyak pemilik mobil yang tidak paham bagaimana cara merawat kendaraan yang baik dan benar.
Tak sedikit yang kerap menyerahkan perawatan mobilnya ke bengkel, tanpa tahu apa-apa saja bagian di kendaran yang disarankan diservis secara berkala, atau bahkan harus dilakukan treatment khusus.
Salah satunya adalah soal penggantian oli transmisi otomotis, khususnya jenis torque converter.
Kebanyakan pemilik kendaraan bertransmisi jenis ini, tahunya pengganti oli transmisi sama kayak ganti oli mesin.
Baca Juga: Biaya Kuras Oli Matik Daihatsu Terios di Bengkel Resmi, Siapkan Uang Segini
Tidak salah juga sih, tapi jika hanya menerapkan teknik penggantian oli seperti ini, oli yang dikeluarkan tidak akan menyeluruh, alias masih tersisa sebagian oli lama di beberapa tempat.
Hal itu membuat penggantiannya menjadi tidak efektif dan ujung-ujungnya transmisi mobil bisa saja bermasalah di kemudian hari.
Coba deh Anda bayangkan oli transmisi selama 40.000-60.000 km tidak pernah diganti, pastinya selain kemampuan pelumasannya sudah menurun, juga bakal sangat kotor akibat ampas hasil gesekan komponen transmisi.
“Untuk menjaga keawetan transmisi otomatis, dibutuhkan penggantian oli yang maksimal. Caranya, oli lama yang ada di dalam transmisi harus dikuras menyeluruh tanpa tersisa,” bilang Wahono, Service Manager bengkel Auto2000 di BSD City, Tangerang Selatan.
Editor | : | optimization |
KOMENTAR