Otomotifnet.com - Terkait penerapan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021, Ayong Jeo selaku CEO Kramat Motor juga memberikan tanggapannya.
Ia menjelaskan kalau situasi saat ini bisa berdampak pada turunnya penjualan aftermarket di Tanah Air.
Terlebih bagi perusahaan yang bisnisnya berpusat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Sudah (penjualan) pasti akan turun. Kali ini (situasinya) lebih ekstrem, sebab jalanan pada ditutup. Kalau pas PSBB tahun lalu kan jalanan tidak ditutup," ucap Ayong saat dihubungi tim redaksi (5/7/2021).
Karena situasi sulit ini, Ayong mengaku pihaknya kini hanya mengandalkan penjualan melalui online saja.
Baca Juga: Kramat Motor 'PDKT' ke Esemka, Siap Jalin Kerjasama Sediakan Head Unit Hingga Speaker
"Mungkin sekarang yang bisa kami harapkan adalah penjualan online saja. Penjualan online kami sejauh ini paling banyak di segmen low end, kalau yang high end itu kurang karena mereka enggak ngerti cara install-nya, kalau pun mau ke bengkel pasti banyak yang tutup juga, jadi mereka (konsumen) enggak mau beli," jelasnya.
Terkait operasional Kramat Motor, Ayong mengatakan pihaknya patuh pada regulasi yang ditetapkan pemerintah, yakni menerapkan 100 persen work from home (WFH).
"Kami melihat satu, kantor kan disuruh tutup karena situasi DKI Jakarta lagi gawat, kami yang ada di DKI Jakarta harus mengikuti aturan yang ada, jadi (kantor) kami tutup," ucap Ayong.
Untuk bengkel, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) ini mengatakan bengkelnya tetap buka, namun sementara ini tidak melayani installasi unit.
"Kami hanya menerima komplain dari pelanggan, itu hanya satu teknisi aja yang standby untuk menerima komplain. Kalau untuk pemasangan kami enggak terima dulu sementara, lagi pula teknisi installasi-nya juga tidak standby," tukasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR