Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Apa Efek Ban Diisi Nitrogen atau Angin Biasa? Tekanan Tak Sesuai Bikin Rusak

Panji Nugraha - Selasa, 6 Juli 2021 | 21:00 WIB
Ilustrasi Tekanan Angin Ban yang Diisi Gas Nitrogen
Radityo Herdianto / GridOto.com
Ilustrasi Tekanan Angin Ban yang Diisi Gas Nitrogen

Otomotifnet.com - Apa efek bila ban diisi oleh nitrogen atau angin biasa? Mungkin ini jadi pertanyaan beberapa orang.

Bahkan banyak yang beranggapan kalau ban diisi nitrogen atau angin biasa enggak ada bedanya!

Tentu saja anggapin ini tidak benar. Karena efek sampingnya sangat berbeda.

"Nitrogen lebih bersifat kering, sedangkan angin biasa mengandung air,"

Baca Juga: Toyota Raize Ganteng Pakai Pelek OZ Rally Racing, Ban Tak Perlu Ganti

"Untuk jangka panjang, jika air ini ada dalam ban bisa merusak bagian dalam ban itu,” bilang Wibowo Santosa, bos Permaisuri Ban.

Masih kata Bowo sapaan akrabnya, nitrogen tidak ada uap air, sehingga lebih awet.

Selain itu, bobot ban jadi lebih ringan jika pakai nitrogen ketimbang angin biasa, karena nitrogen tidak mengandung uap air tadi.

“Nitrogen juga sifatnya lebih tahan terhadap panas dibanding angin biasa,"

"Tingkat pemuaiannya lebih rendah, sehingga ketika mobil digunakan lama, tekanan ban tidak naik secara drastis seperti pada angin biasa,” sahut Agam Santosa, Outlet Manager bengkel Autopit Car Care di Bogor, Jawa Barat.

O iya, dalam mengisi tekanan ban, harus sesuai dengan standar load index dari ban itu sendiri ya.

Untuk ban standar bawaan mobil, biasanya ada stiker di sisi pintu kanan mobil yang menerangkan tekanan angin standarnya.

Tapi kalau sudah ganti pelek dan ban dengan ukuran yang lebih besar, maka harus menyesuaikan dengan load index ban itu.

Baca Juga: Video Seputar Pengisian Tekanan Ban Pakai Angin Biasa Vs Nitrogen

Ilustrasi mengisi angin sesuai tekanan ban
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi mengisi angin sesuai tekanan ban

Bila tekanan ban tidak sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan, bisa merusak ban itu sendiri loh.

“Kalau tekanan ban kurang, bisa rusak di sidewall, ban benjol, tapak lebih cepat, dan lebih cepat habis juga," jelas Bowo.

Sebaliknya jika tekanan ban berlebih, lanjutnya, bantingan mobil bakal terasa jadi keras dan traksi ban ke permukaan jalan tidak maksimal.

Selain itu, “Kalau tekanan ban terlalu tinggi, biasanya bagian tengah ban akan cepat termakan. Karena bentuk ban jadi kembung,” ujar Agam.

Sebaliknya jika tekanan ban kurang, kata Agam akan membuat kontur permukaan ban jadi agak cekung, sehingga piggiran ban akan lebih cepat aus.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa