Dan meskipun bukan lagi di tim pabrikan, berbekal Yamaha F1-ZR yang disiapkan CMS, Hendriansyah kembali memegang gelar juara nasional underbone 110 cc di tahun 2000.
F1Z-R CMS ini begitu tenar di masanya, baik livery maupun racing part yang digunakan, termasuk model knalpot kalajengking yang dipakai.
Kemudian langkah lebih berani kembali ditempuh Hendri di tahun berikutnya. Setelah bertahun-tahun ngegas motor berlambang tiga garputala, tiba-tiba saja di 2001 balik ke Suzuki!
Penyebabnya ternyata juga menarik, utamanya karena dapat support untuk bikin tim sendiri.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF: Koh Apeng CMS, Tetap Eksis Dengan Label Baru
“Jadi gini, pindah Suzuki itu dapat support untuk bikin tim, kemudian dari orang tua juga lebih tertarik untuk bikin tim sendiri daripada ikut orang,” paparnya.
“Nah kalau untuk kontrak rider, otomatis saya dikontrak orang tua, kan manajemen orang tua, saya sebagai racer,” lanjut Hendri yang kala itu ngegas Suzuki RG Sport alias Satria bermesin 110 cc asal Malaysia.
Berpartner dengan Suzuki menurut Hendri jadi salah satu yang paling lama di karir balapnya, karena berlangsung sampai 2007.
Karir Hendri di dunia road race pun berlanjut hingga 2017. Tentu tak hanya underbone, bahkan juga Kejurnas Supersport 600 cc.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR