Otomotifnet.com – Belakangan makin bertambah pilihan mobil bermesin bensin dengan turbo, bahkan yang ber-cc kecil macam Nissan Magnite, Toyota Raize, Daihatsu Rocky dan sebagainya.
Meski secara kapasitas silinder lebih kecil, namun karena dibekali turbo, performa dapur pacunya bisa setara mobil dengan volume silinder di atasnya yang tanpa teknologi force induction.
Nah, sayangnya tak sedikit pemilik mobil bermesin turbo ini belum paham bagaimana memperlakukan mobilnya tersebut. Termasuk soal pemakaian bahan bakar.
Sebab, masih banyak pengguna mobil bermesin turbo bensin yang nekat ngisi bahan bakarnya menggunakan bahan bakar dengan RON di bawah 92.
Baca Juga: Perlukah Turbo Timer Ditambahkan Pada Mobil Bermesin Diesel Modern?
Alasannya selain biar lebih hemat pengeluaran, juga karena rasio kompresi mesin mobilnya tidak tinggi.
Padahal mesin mobil dengan turbo memang dirancang punya kompresi lebih rendah dibandingkan tanpa turbo alias N/A (Naturally Aspirated).
Contoh Wuling Almaz Turbo hanya terukur 9,5 : 1, lalu Honda Civic Hatcback Turbo cuma tercatat 10,5:1.
Namun meski lebih rendah dari mesin tanpa doping teknologi force induction, mobil dengan turbo haram ‘minum’ bahan bakar oktan rendah.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR