Otomotifnet.com - Calon pembeli mesti tahu, subwoofer pasif memiliki kelebihan dan kelemahan.
Salah satu kelebihan utama subwoofer pasif adalah output gain yang bisa disetel semaksimal mungkin mengikuti spesifikasi.
Hal ini diutarakan oleh Suryadi Susanto, punggawa dan instalatur bengkel audio mobil Dynamics Autosound, Sunter, Jakarta Utara.
"Power supply diambil dari perangkat lain, yaitu power amplifier," sebutnya.
Contoh, subwoofer pasif 200 watt dengan peak power 300 watt dihubungkan dengan amplifier 600 watt.
Baca Juga: Subwoofer Aktif Dan Subwoofer Pasif di Audio Mobil Berbeda, Ini Penjelasannya
Variabel minimal wattage 200 watt sampai di-drive 300 watt bisa dilakukan tanpa batasan.
"Mau ganti subwoofer yang lebih besar dan kuat tinggal mengikuti output power dari amplifier," terang Suryadi.
Subwoofer pasif juga punya pengaturan gain dan tuning frekuensi yang lebih fleksibel.
Karena subwoofer pasif butuh perangkat seperti DSP atau head unit sebagai remote.
Nah, di sinilah kekurangan dari subwoofer pasif yang bekerja bergantung perangkat lain.
"Berarti harus ada perangkat tambahan, secara biaya jadi lebih mahal," ujar Suryadi.
"Amplifier dan DSP atau head unit harus support untuk tuning subwoofer," sambungnya.
Subwoofer pasif juga rata-rata punya ukuran besar yang umumnya dipasang di ruang bagasi.
"Tidak semua orang mau ruang bagasi kemakan subwoofer," tutup Suryadi.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR