Otomotifnet.com - Menggunakan rasio dengan kompresi mesin 11,6:1, muncul pertanyaan apakah All New Yamaha NMAX bisa pakai bensin dengan oktan 90?
Karena masih ada yang bingung mengenai bensin atau BBM yang cocok untuk All New Yamaha NMAX.
Tidak seperti generasi pertama yang pakai piston cekung, All New Yamaha NMAX pakai piston yang dome-nya lebih flat seperti yang digunakan pada Yamaha R15 V3, efeknya rasio kompresi mesin meningkat jadi 11,6:1.
Sedangkan Yamaha NMAX generasi sebelumnya atau NMAX old punya rasio kompresi mesin 10,5:1.
Yang jadi pertanyaan, dengan rasio kompresi mesin 11,6:1, apakah All New Yamaha NMAX masih boleh minum bensin atau BBM Oktan 90 ?
Dengan melihat rasio kompresi mesin, All New Yamaha NMAX memang cocoknya pakai bensin dengan oktan 95.
"Dengan rasio kompresi mesin 11,6:1 memang dianjurkan untuk menggunakan BBM dengan oktan minimal 92," buka Ade Setiawan, selaku Service Advisor Amie Jaya Motor beberapa waktu yang lalu (06/21).
Saat ini ada beberapa BBM yang oktannya 92 seperti, Pertamax, Shell Super, Vivo Revvo 92 dan BP 92.
Baca Juga: All New NMAX Pasang Bracket Multifungsi, Bisa Untuk Phone Holder Hingga GPS, Harga Cuma Segini
Kembali ke All New Yamaha NMAX, Ade menyarankan jangan terlalu sering pakai bensin dengan oktan 90.
"Sebenarnya bisa saja pakai BBM dengan oktan 90, tapi jangan terlalu sering sebab pembakaran jadi enggak optimal," jelas Ade yang bekerja di bengkel resmi Yamaha yang alamatnya di Jalan Raya Bogor KM 29, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Pakai BBM oktan rendah pada motor yang rasio kompresinya tinggi ternyata punya efek negatif buat mesin.
Penggunaan bensin oktan rendah pada motor rasio kompresi mesin tinggi bisa terjadi gejala knocking atau biasa disebut "ngelitik".
Detonasi terjadi karena BBM sudah terbakar sebelum waktunya.
Hal itu membuat mesin jadi cepat panas dan menimbulkan banyak kerak pada part yang ada di ruang bakar.
"Motor rasio kompresi mesin tinggi pakai bensin oktan rendah membuat konsumsi bahan bakar jadi boros dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor juga tinggi," jelas Prof. Tri Yuswidjajanto, Dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB.
"Efeknya mesin tersebut menghasilkan polusi udara yang tentunya merugikan lingkungan dan masyarakat banyak," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR