Otomotifnet - Sosok Chandra Alim memang sudah sangat terdengar di era balap mobil tahun 80-an.
Ia adalah salah satu senior yang pernah menyicipi kerasnya sirkuit Ancol.
Saat itu ia pertama kali terjun di ajang balap mobil dengan membesut Subaru Rex 358 di kelas 360 cc. Bertepatan dengan ulang tahun DKI Jakarta tahun 1975.
Setelah itu Chandra Alim ini mulai ‘kecanduan’ berkiprah di ajang balap dan di bulan berikutnya.
Chandra Alim kembali balapan dengan membesut Datsun 160J milik orang tuanya yang biasa dipakai buat antar sekolah.
Baca Juga: All New Honda BeAT Dapat Warna Baru, Harga Mulai Rp 16 Jutaan, Angsuran Rp 600 Ribuan
Balap mobil tak lagi sekadar menjadi hobi baginya di akhir 80-an dan setelah sirkuit Sentul selesai dibangun pada tahun 1993.
Makin getol latihan dan balapan menjadi keseharian Chalim, sapaannya di akhir pekan yang tak pernah lepas dari balap mobil, bensin, kebisingan sirkuit, dan pindah-pindah kota bahkan negara setiap bulan.
Terlebih saat pria kelahiran 10 Maret 1957 itu mulai ikut ajang Formula Asia.
PUNCAK KEJAYAAN
Bisa dibilang spesifikasinya saat itu mirip dengan F3 Eropa ia keluar sebagai juara umumnya pada musim 1998.
“Menurut saya tahun 90-an itu sebagai puncaknya kejayaan ajang balap di Indonesia karena saya merasa ramai sekali dengan ajang balap,” kenang Chalim.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Huruf C Tak Dijadikan Pelat Nomor di Indonesia
Baca Juga: Skutik Hybrid 125 cc Yamaha Meluncur, Bagasi Mirip Bak Mandi, Lebih Murah Dari NMAX
“Kita bisa menggelar MotoGP (dulu GP500) terus ada GP2, juga ada WRC di Medan. Cuma F1 saja belum sempat digelar di Indonesia karena pas tahun '98 kita mengalami krismon (krisis moneter, read) jadinya dolar mahal dan enggak bisa lagi bikin balap dunia. Untungnya tahun ini MotoGP siap digelar lagi di Mandalika,” imbuhnya.
Tak heran kalau tahun ini ia merasa sangat antusias dengan banyaknya kejuaraan balap dunia yang hendak digelar.
Karena selain MotoGP di Mandalika juga akan ada Formula E Jakarta, MXGP yang dijadwalkan di Jateng dan Bali, serta APRC yang harus ditunda.
“Saya yakin banget sih kalau reli Asia Pasifik bisa kembali digelar, tinggal menunggu pandemi ini semakin teratasi dan event balap internasional bisa diselenggarakan di Indonesia lagi. Saya juga sudah agak enggak sabar nungguin ada balap lagi di sini (Indonesia, read),” jelasnya.
Baca Juga: Coba Peruntungan, Modal Rp 8 Jutaan Bisa Bawa Pulang Yamaha NMAX 19 Juli 2021 Besok
Terlebih pria yang juga menggeluti kompetisi reli, baik itu reli panjang dan juga sprint reli ini memang tak sabar untuk APRC dan WRC Indonesia.
Pada tahun 1996, Chalim yang membesut Mitsubishi Evolution 3 finish di posisi 9 secara keseluruhan pada WRC Medan dan podium ketiga di Grup N.
SANTAI DAN DIDIK ANAK
Kini sejak benar-benar vakum dari ajang balap di akhir 2018, ia hanya mengisi akhir pekannya dengan bersantai sambil turing menggunakan sepeda motor.
“Nemenin temen-temen yang sudah pada tua itu jalan-jalan dah,” seloroh pria 61 tahun itu.
“Turing pakai Yamaha NMax, bisa sampai Bali. Cuma sekarang karena pandemi jadinya belum bisa kemana-mana lagi. Nanti setelah mereda dan izin travel lebih mudah, pasti akan turing lagi,” imbuhnya.
Baca Juga: Nissan Evalia Jadi Campervan, Jok Depan Bisa Diputar, Kerja Bisa Sambil Kemping
Baca Juga: Jangan Dicopot, Slang Buntu Bening di Boks Filter Punya Peran Penting
Selain turing untuk melepas penat, ia juga mengisi akhir pekan dengan mendidik sang putra, Tirta Chanda Alim yang serius di kancah gokart.
Di ajang kejurnas gokart, Tirta kini berada di kelas Senior ROK dan menjadi coach bagi pembalap cadet di tim TKM Racing.
Kini fokus Tirta juga akan menuju kancah balap turing di OMR Honda Jazz.
“Karena kalau di OMR kan spesifikasinya tidak jauh dari mobil standar, jadi benar-benar skill yang dipakai. Tirta kalau ikut mungkin akan ikut kelas Promotion dan saya yakin dia bisa kompetitif,” urai Chalim yang juga pernah juara OMR Hyundai musim balap 2004 dan 2005.
“Kalau dulu mungkin saya masih ikut Formula Asia karena masih berkiblat ke F1, tetapi Tirta enggak ada keinginan untuk ke F1 dan pengin ke balap turing. Jadi kita turuti asalkan anaknya serius dan fokus di sana,” tambah pemilik coffee shop di daerah Menteng, Jakpus itu.
Baca Juga: Simpan Nomor Ini di HP, Cepat Hubungi Jika Debt Collector Nekat Cegat di Jalan
Berkiprah lebih dari 40 tahun di ajang balap jelas membuat pandangan dan pengalamannya tak main-main.
Ia akan menjadi panutan utama dari putranya, serta pembalap-pembalap muda lainnya. Ditambah selama berkiprahnya itu selalu ada Tabloid OTOMOTIF yang mengawal setiap balapannya.
“Makanya selalu salut sama gaya liputan Tabloid OTOMOTIF dari dulu, apalagi sudah 30 tahun jelas bukan umur yang muda bagi usia media cetak," ucapnya
Bahkan yang saya kenal wartawan-wartawan seniornya seperti Hendra (Noor Saleh) dan Nanang (Baso) itu semuanya sudah jadi orang hebat,” bangga Chalim.
“Semoga bisa jadi media otomotif yang selalu terdepan yaa, Tabloid OTOMOTIF,” pungkasnya.
Semoga juga bisa seperti Om Chalim yang bisa memberikan pengalaman dan kesempatan kepada pembalap-pembalap yang lebih muda ya. Sukses om!
| Editor | : | Toncil |
| Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR