Otomotifnet.com – Seperti sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, fungsi crossover pada sistem audio di mobil adalah untuk mengatur pembagian frekuensi ke speaker-speaker yang ada.
Nah, peranti crossover ini terdiri dari dua jenis, yaitu crossover pasif dan aktif.
Perbedaannya, untuk crossover pasif kerjanya yaitu membagi frekuensi setelah sinyal suara diperkuat oleh power amplifier.
Sementara pada crossover aktif, pembagian frekuensi terjadi sebelum sinyal masuk ke power amplifier untuk diperkuat.
Baca Juga: Mobil Dengan Single Speaker Tak perlu Pakai Crossover, Ini Alasannya!
Lantas jenis mana yang lebih sip digunakan untuk menghasilkan kualitas suara terbaik di mobil kesayangan?
Sekadar info aja nih, untuk crossover aktif pemilik atau instalatur bisa dengan mudah mengatur frekuensi suara untuk tiap speaker.
Selain itu, adanya fitur time alignment turut memudahkan waktu munculnya suara di masing-masing speaker.
Namun kelemahannya adalah, crossover jenis aktif ini memerlukan amplifier lebih banyak.
Hal itu lantaran satu kanal hanya bisa menggerakkan satu speaker saja.
Sebaliknya bila pakai crossover pasif, kebutuhan akan amplifier lebih sedikit.
Namun membuat pengaturan time alignment menjadi lebih sulit. Ini karena satu kanal mewakili dua speaker, yaitu mid-bass atau mid range dan tweeter.
Sehingga jeda waktu munculnya suara tidak bisa dibuat berbeda antara tweeter dan midbass.
Baca Juga: Kabel Audio Terbagi Tiga Jenis, Punya Fungsi dan Aplikasi Berbeda-beda
Namun kelebihan crossover pasif ini pengaturan frekuensinya bisa dilakukan lebih leluasa.
Selain itu, jika crossover pasif dibuat dengan benar, hasil suara speaker bisa lebih baik ketimbang sistem aktif, terdengar lebih natural karena pembagian suara bisa dilakukan dengan lebih presisi.
Anda pilih yang mana?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR