Otomotifnet.com – Pada mobil-mobil modern yang sudah mengusung sistem bakar injeksi, tentu punya banyak sensor.
Salah satunya adalah sensor oksigen atau O2 sensor, yang biasanya terletak saluran gas buang.
Sesuai namanya, fungsi O2 sensor ini membaca kadar atau jumlah oksigen yang ada pada gas buang hasil pembakaran.
Dari hasil pembacaan tersebut, O2 sensor kemudian mengirim sinyal ke unit kontrol mesin atau ECU (Electonic Control Unit), yang nantinya akan diolah untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara ke tingkat paling optimal.
Baca Juga: O2 Sensor Bermasalah, Jangan Dulu Ganti, Coba Lakukan Langkah Ini!
Sehingga diharapkan hasil pembakaran makin sempurna, untuk menghasilkan performa mesin terbaiknya.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah apakah komponen ini bisa rusak? Atau adakah tanda-tanda atau efek yang akan ditimbulkan bila komponen ini bermasalah atau tidak berfungsi lagi.
“O2 sensor bisa saja rusak. Kejadian ini pernah dialami pada beberapa unit Ertiga waktu pertama keluar, dimana saat itu akibat kualitas bahan bakar yang tidak bagus,” tutur Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki di Pulogadung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.
Bahkan Otomotifnet.com sendiri pernah pula mengalaminya pada Suzuki Ertiga Dreza keluaran 2017.
Oiya, sensor oksigen pada Ertiga Dreza ini jumlahnya ada 2 buah, sisi atas dan sisi bawah bagian yang mengembung setelah header.
Nah, yang bermasalah saat itu adalah O2 sensor yang letaknya paling bawah.
Permasalahan muncul saat mobil sedang dikendarai dengan kecepatan di atas 60 km/jam.
Awalnya mobil melaju mulus tanda ada keanehan. Namun begitu kecepatan dinaikkan ke 80 km/jam, tiba-tiba putaran mesin seperti agak tersendat.
Baca Juga: Honda City Hatcback RS Vs Toyota New Yaris TRD, Mana Lebih Kencang & Irit?
Tapi begitu kecepatan dikurangi, problem mesin tersendat tadi hilang dan mobil melaju normal.
Saat itu indikator engine check masih belum berkedip, yang menandakan ada masalah pada sistem di mesin.
Ketika kecepatan coba dinaikkan lagi, gejala nyendat tadi kembali muncul, dan kemudian dibarengi lampu engine check berkedip.
Namun meski lampu engine check menyala, mesin masih tetap beroperasi, sampai akhirnya kami memutuskan pulang karena hari sudah malam.
Nah, keesokan harinya sebelum mobil dibawa ke bengkel untuk diperiksa menggunakan alat scanner, waktu mesin dinyalakan dalam kondisi ingin, saat stasioner putaran mesin kadang-kadang seperti pincang.
Tarikan mobil juga terasa agak ngedrop saat mobil dijalankan.
Dan ketika nyampe bengkel dan discan penyebabnya, fix masalahnya akibat O2 sensor bagian bawah mati.
Begitu diganti baru, semua kendala-kendala yang tadi dialami langsung lenyap hingga sekarang.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR