Otomotifnet.com - Pada mobil-mobil bertransmisi otomatis/matik, terutama jenis torque converter yang jam terbangnya sudah tinggi, tak jarang yang mengeluhkan akselerasi mobil suka nahan atau ngelag.
Memang seiring pemakaian, performa mesin bukan tidak mungkin sudah mulai menurun.
Tapi jangan keburu menuding motor penggerak yang jadi biang keroknya. Bisa saja masalah ada pada transmisi mobil Anda.
“Transmisi otomatis yang bermasalah, bisa juga membuat kemampuan akselerasi mobil jadi menurun.”
“Sebab, tenaga mesin tidak tersalur optimal ke roda, alias terjadi power lost, sekalipun kinerja mesin dalam kondisi prima,” papar Henry Worung, technical support BG Indonesia, distributor produk chemical asal Amerika.
Baca Juga: Oli Transmisi Matik Jenis Lifetime Harus Diganti 4 Tahun Sekali, Ini Alasannya!
Salah satu ciri-ciri yang sering dirasakan, lanjut Henry, terjadinya lag atau jeda sesaat ketika mobil mulai berakselerasi atau saat terjadi perpindahan gigi.
Tak hanya itu, “Timing perpindahan giginya pun kadang tidak tepat, sehingga askelerasi jadi kurang maksimal,” jelas Henry.
Biasanya, kendala ini disebabkan oleh adanya tumpukan deposit pada jalur-jalur oli di dalam girboks transmisi matiknya.
Diperparah lagi dengan adanya gram-gram hasil gesekan komponen transmisinya, sehingga menyebabkan tekanan oli yang dibutuhkan untuk memutar turbin yang ada dalam sistem transmisi, jadi tidak maksimal.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR