Otomotifnet.com - Beberapa saat lalu, OTOMOTIF mencicipi Ducati Panigale V4 R, varian Panigale V4 yang dihomologasikan untuk World Superbike (WSBK), mesinnya hampir 1.000 cc, tepatnya 998 cc, beda dengan V4 biasa yang 1.103 cc.
Nah kali ini mencicipi versi yang lebih spesial, versi yang paling gila dari segi power to weight ratio (PWR) dan jumlahnya sangat terbatas, hanya diproduksi 500 unit buat seluruh dunia, yaitu Ducati Superleggera V4.
Superleggera V4 di Indonesia saat ini hanya ada 3 unit, didatangkan oleh Importir Umum E-Motorsport.
Dan motor yang dicoba bernomor 285/500 ini milik ‘sultan’ Soreang, Bandung, Doni Salmanan.
“Tadinya mau Panigale V4 R, tapi katanya nangggung, jadi sekalian Superleggera,” ujar Doni saat ditanya kenapa beli motor yang harganya miliaran ini.
Baca Juga: Ducati Panigale V2, Calon Peserta World Supersport 2022, Kencang Gak Sih?
Untuk pembahasan pertama, terlebih dulu bisa lihat soal desain yang dimiliki oleh Ducati Superleggar V4 ini.
Secara desain, tampilannya tentu persis Panigale V4 terbaru atau V4 R, tapi yang membedakan dan paling mencolok perhatian tentu saja adanya 2 winglet besar bertingkat, yang merupakan turunan dari Ducati MotoGP Desmosedici GP16.
Tentu saja fitur itu bukan sekadar hiasan. Di V4 biasa atau V4 R diklaim bisa memberikan downforce hingga 30%, sedangkan Superleggera V4 mencapai 50%!
Kemudian yang juga begitu mencolok tentu karena sekujur carbon fiber fairing diwarnai merah yang terinspirasi GP19 pada MotoGP.
Warna merah yang tidak rata dan menonjolkan aksen carbon fiber justru memberikan kesan racy yang lebih kuat.
Baca Juga: Ducati Multistrada V2 Meluncur, Pakai Mesin Baru Seperti Panigale V2
Gak hanya itu, sepasang pelek pun terbuat dari carbon fibre diproduksi oleh BST (BlackStone Tek) yang memang spesialis membuat pelek motor berbahan ringan dan kuat itu.
Bahkan suspensi upside down sudah menggunakan bottom billet yang ringan juga kuat dengan per berbahan ringan, sampai per berbahan titanium untuk monosoknya. Istimewa!
Single-sided swing arm sebagai penumpu roda belakang pun tidak ketinggalan dibuat dari bahan carbon fiber, dilengkapi slider berbahan titanium untuk melindungi swing arm kalau motor terjatuh.
Keren ya!
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Desmosedici Stradale 90° V4, counter-rotating crankshaft, 4 Desmodromic timing, 4 valves per cylinder, liquid cooled
Kapasitas mesin: 998 cc
Bore x stroke: 81 x 48,4 mm
Rasio kompresi: 14:1
Tenaga maksimal: 224 dk (165 kW) @15.250 rpm – 234 dk (174 kW) @15.500 rpm dengan full racing exhaust
Torsi maksimal: 116 Nm @11.500 rpm – 119 Nm @11.750 rpm dengan full racing exhaust
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection system. Twin injectors per cylinder. Full ride by wire elliptical throttle bodies with aerodynamic valves. Variable length intake system
Exhaust: 4-2-1-2 system, with 2 catalytic converters and 2 lambda probes
Girboks: 6 speed with DQS up/down EVO 2
Sasis: Carbon fiber
Suspensi depan: Fully adjustable 43 mm Ohlins NPX25/30 pressurized fork with TiN treatment, billet fork bottoms, lightweight springs, fully adjustable
Pelek depan: 5-split spoke carbon fiber 3.50 x 17
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa SP 120/70 ZR17
Suspensi belakang: Fully adjustable Ohlins TTX36 unit with GP valve and titanium spring. Carbon fiber single-sided swing arm
Pelek belakang: 5-split spoke carbon fiber 6.00 x 17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa SP 200/60 ZR17
Jarak main roda: 120 mm & 130 mm
Rem depan: 2 x 330 mm semi-floating discs, radially mounted Brembo Monobloc Stylema (M4.30) 4 piston callipers with Cornering ABS EVO
Rem belakang: 245 mm disc, 2 piston calliper with Cornering ABS EVO
Instrumen: Last generation digital unit with 5 inci TFT colour display
Bobot kering: 159 kg – 152,2 kg with racing kit
Tinggi jok: 835 mm
Jarak sumbu roda: 1.480 mm
Rake: 24,5°
Trail roda depan: 100 mm
Kapasitas tangki: 16 liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR