Otomotifnet.com – Pasti Anda sering dengar atau mungkin pernah mengalami cylinder head mobil kesayangan melengkung setelah mesinnya mengalami overheat.
Kejadian ini kerap dialami mobil-mobil keluaran sekarang atau pada mesin modern.
Lantas muncul pertanyaan, apakah material mesin modern lebih jelek dari mesin mobil keluaran lama?
“Tuntutan saat ini mesin dirancang memiliki performa tinggi, namun harus efisien dalam pemakaian BBM.”
“Ini menyebabkan mesin modern secara engineering dibuat dengan rasio kompresi yang tinggi,” jelas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor (MSM) di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Begini Cara Cek Kompresi Bocor Masuk Ke Dalam Saluran Sistem Pendingin
Efeknya, lanjut pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang ini, suhu mesin cenderung lebih panas.
“Sehingga secara desain sistem pendingin berbeda antara mesin modern dengan mesin lama,” imbuhnya.
Masih ujar pria yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-402-234 ini, mesin lama umumnya menggunakan sistem closed deck untuk water jacket-nya pada blok mesin.
Sementara mesin modern menggunakan tipe open deck, guna memaksimalkan sistem pendingin pada boring atau liner yang dikelilingi radiator coolant.
“Jadi bukan soal isu kualitas materialnya yang jelek,” jelas Sumarno.
O iya, kalau Anda masih bingung soal apa itu closed deck maupun open deck, silahkan perhatikan foto bentuk water jacket pada mesin lama dan modern yang kami lampirkan di artikel ini.
Untuk yang closed deck, water jacketnya tidak nyambung mengelilingi liner atau boring silinder.
Sementara tipe open deck yang dianut mesin-mesin modern, water jacket-nya nyambung hingga mengelilingi boring silinder.
Baca Juga: Wiper Model Frame Vs Frameless Vs Hybrid, Mana yang Sapuannya Paling Mantap & Awet?
"Jadi kayak kolam mengelilingi boring silindernya. Ini yang membuat kemampuan pendinginannya lebih baik," terangnya lagi.
Namun tentunya itu bila sistem pendinginnya tidak bermasalah, sehingga suhu panas dari hasil gesekan komponen bergerak di dalam mesin maupun hasil pembakaran di ruang bakar bisa diredam dengan baik.
“Makanya selain servis performa mesin, fokuslah pada perawatan sistem pendingin,” wantinya.
Sebab, jika terjadi masalah pada sistem pendingin, “Turun mesin taruhannya. Be wise!” tutup Sumarno.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR