Otomotifnet.com – Mungkin Anda pernah jumpai secara langsung atau lihat di sosial media, ada mobil matik yang tidak kuat dipakai nanjak. Terutama yang bertransmisi CVT.
Atau masih ingat kasus DFSK Glory 580 yang digugat beberapa pemiliknya gara-gara tak kuat nanjak?
Nah, ternyata masalah mobil bertransmisi CVT gak kuat nanjak ini juga terjadi pada merek lain.
Seperti yang baru-baru ini diunggah akun Instagram @Ije.Raize saat ia coba mendaki kawasan Candi Cheto, Jawa Tengah, menggunakan Toyota Raize GR Sport.
Baca Juga: Mesin Turbo Raize-Rocky Bila Pakai Oli Lebih Kental, Begini Efeknya
Dalam postingannya yang disertakan video kondisi waktu mendaki di kawasan Candi Cheto, ia memaparkan bahwa compact SUV Toyota ini berisikan 2 cowok, 2 cewek dan 1 anak kecil, serta bahan bakar menggunakan Pertabo (Pertamax Turbo).
Namun beberapa kali mobil tersebut seperti tak kuat mendaki, sehingga harus berhenti dan mesin harus direstart.
Sudah ia coba beberapa kondisi, baik posisi transmisi di D, S, hingga menggunakan model manual di M1 dan fitur VSC (Vehicle Stability Control) dihidupkan, tetap saja mobil ngos-ngosan dipakai mendaki.
“Rev di torque max, gak kuat juga. Engine restart gak bisa juga, pas start lagi agak susah hidup,” tulisnya.
Lalu dicoba penumpang turun semua, baru bisa naik dengan susah payah.
Uniknya setelah ia parkir lama sampai mesin dingin, dan coba naik ke atas lagi, malah enteng larinya. “Help @toyotaid”, tulisnya.
Ia juga mengatakan bahwa info yang ia dapat dari Kabeng (Kepala Bengkel) Sinarmas Tasik, kendala ini udah diangkat ke pusat.
“Disertai laporan gak kuat juga dari berbagai daerah, dia sudah bawa Raize lain ke Galunggung dan mengalami hal serupa, hipotesa dia karena CVT overheat, kalau dingin kuat,” tulis akun @ije.raize lagi di kolom deskripsi posingannya tersebut.
Saat hal tersebut coba ditanyakan ke pihak Toyota, Didi Ahadi selaku Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan akan coba mengkonfirmasi terlebih dulu mengenai hal ini (ke divisi terkait).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR