Otomotifnet.com – Masih banyak pemilik yang belum paham kalau minyak rem wajib dikuras dan diganti secara periodik.
Penggantian minyak rem ini umumnya dilakukan setiap jarak tempuh 40.000 kilometer, atau 2 tahun sekali.
Kenapa mesin diganti secara rutin? “Resiko yang akan terjadi tidak rutin melakukan penggantian minyak rem, maka uap air akan ada di dalam minyak rem,” wanti Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.
Perlu diketahui, minyak rem ini punya sifat menyerap air yang ada di udara loh.
Baca Juga: Hyundai Palisade Kena Recall Gara-gara Rem, Ini Sumber Masalahnya
Jadi bila kandungan air mulai banyak pada minyak rem, “Akan mengoksidasi komponen rem, seperti master rem atau wheel cylinder pada rem belakang model teromol,” tambah pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang ini.
Sebagai bukti, Sumarno memperlihatkan komponen wheel cylinder Suzuki Ertiga custumernya yang mengalami korosi.
“Iya Mas ada bagian yang keropos. Jadinya saat direm, ada kebocoran seal, dan minyak rem rembes pada bagian yang keropos itu,” tunjuknya.
Masih menurut Sumarno, Bila wheel cylinder sudah korosif seperti ini, maka tidak bisa hanya melakukan penggantian seal-nya saja, mesti satu set sama wheel cylindernya juga.
“Harganya lumayan, berkisar Rp 200 – 500 K (200 ribu – 500 ribu, red),” tukasnya.
Sementara kalau wheel cylinder gak sampai keropos, lanjutnya, bisa ganti repair kit-nya saja.
Untuk Suzuki Ertiga, repair kit wheel cylinder keluaran SGP (Suzuki Genuine Part) yang terdiri dari piston 2 pcs, seal 2 pcs, return spring, serta dust cover 2 pcs, harganya hanya Rp 37.500.
Baca Juga: Minyak Rem Di Tabung Reservoir Berkurang, Apakah Perlu Ditambah?
“Murah meriah. Tapi kalau wheel cylindernya yang keropos, jatuhnya lebih mahal karena harus beli satu set,” tutupnya.
Tuh, jadi jangan sampai minyak rem mobil kesayangan tidak diganti secara rutin ya sob!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR