Bisa Dicontoh Sirkuit Mandalika, Tak Ada Karantina di Tes MotoGP Malaysia

Otomotifnet.com - Malaysia dan Indonesia akan menggelar tes pramusim MotoGP 2022.

Sejak 2019 lalu, motor MotoGP sudah lama tidak bisa menggeber sirkuit Sepang, Malaysia karena ketatnya aturan kunjungan internasional.

Namun saat ini, Malaysia jauh lebih terbuka untuk kunjungan masyarakat asing, terlebih untuk event besar seperti MotoGP.

Pada hari Senin (31/1) dimulai shakedown tes MotoGP Malaysia dan Razlan Razali sebagai sosok asal Malaysia yang menjadi Pimpinan juga Pemilik Tim WithU RNF Yamaha melakukan media debrief.

Tim redaksi menanyakan bagaimana kondisi karantina di Malaysia dalam kunjungan pembalap MotoGP dan para krunya.

"Tidak ada karantina di Malaysia, jadi bagi pembalap MotoGP mereka tinggal menunjukkan hasil tes PCR dari negara asalnya," urai Razlan Razali.

"Saat tiba di Malaysia pun kembali tes PCR yang hanya butuh waktu 45 menit," imbuhnya.

"Mereka juga harus mematuhi sistem gelembung dari sirkuit dan hotel, tidak boleh ke mall atau clubbing, karena akan menimbulkan banyak interaksi," Razlan Razali menambahkan.

ITDC

Sirkuit Mandalika berbenah jelang MotoGP Indonesia 2022.

Razlan Razali juga mewaspadai varian Omicron, hanya saja ia yakin jika hasil tes PCR sudah negatif dan para pembalap sudah dua kali vaksin, penyebaran akan mudah teratasi.

Lalu sistem bubbles atau gelembung juga wajib dipatuhi pembalap, kru, staff, juga media yang datang.

"Aturan ini akan lebih mudah bagi mereka yang sudah dua kali vaksin, bahkan sudah booster," papar Razlan Razali.

"Kondisi Covid-19 di Malaysia juga sudah jauh membaik, meski kami masih mewaspadai adanya Omicron," timpalnya.

Baca Juga: Penonton MotoGP Mandalika 2022 Akan Dikarantina Dengan Sistem Bubble, Ini Prosedurnya

Apa yang diterapkan di Malaysia ini juga bisa diterapkan di Mandalika, Indonesia yang akan menggelar tes pekan depan pada (11-13/2) mendatang.

Hingga saat ini, pihak Kemenparekraf, Kemenpora, Satgas Covid-19, dan KONI masih melakukan pembahasan terkait sistem gelembung.

Sebab jika setiap pengunjung harus karantina selama tujuh hari seperti yang kini diterapkan, jelas akan memakan waktu.