Sementara Aerox yang punya langkah piston lebih panjang, bore x stroke 58 x 58,7 mm, maka puncak tenaga dan torsi bisa diraih di putaran mesin yang lebih rendah.
Dengan tenaga dan torsi yang bisa dibilang seimbang, harusnya jika diadu drag hasilnya beda tipis atau sepadan.
Tapi pada kenyataannya tidak demikian, Vario 160 bisa meninggalkan jauh Aerox 155.
Bisa begitu salah satu faktor penentunya tentu saja bobot, Vario 160 jauh lebih ringan, hanya 117 kg, sementara Aerox 155 versi Connected-ABS mencapai 125 kg.
Pantas jika Aerox bisa ditinggalkan oleh Vario. Nah untuk jelasnya adu drag Vario 160 melawan Aerox 155 ini bisa ditonton di channel YouTube OTOMOTIF TV.
Link video ada di bawah ini.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR