Otomotifnet.com - Berdasarkan laporan keuangan 2021 PT Astra International Tbk, Kinerja bisnis Otomotif melejit secara signifikan, dengan penjualan mobil naik 81% dan penjualan motor naik 36%.
Alhasil laba bersih per saham naik 96% dibandingkan tahun 2020, dan hanya 7% lebih rendah dibandingkan 2019, sebelum terdampak Covid-19.
“Grup mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari Pemerintah,”
“Dan harga komoditas yang lebih tinggi,” papar Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur Astra International.
Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 170% menjadi Rp7,3 triliun, terutama karena pemulihan dari dampak buruk pandemi yang signifikan.
Serta langkah-langkah penanggulangannya terhadap kinerja divisi otomotif pada kuartal kedua tahun lalu.
Walaupun Grup menunjukkan pemulihan yang signifikan pada tahun 2021, volume penjualan masih di bawah volume penjualan sebelum pandemi.
Dimana laba bersih pada 2021 adalah 13% lebih rendah dibandingkan 2019.
Ikhtisarnya, penjualan mobil nasional meningkat 67% menjadi 887.000 unit pada tahun 2021 (sumber: Gaikindo).
Penjualan mobil Astra pada periode tersebut meningkat 81% menjadi 489.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat menjadi 55% dari 51% pada 2020 dan 52% pada 2019.
Dilanjut, penjualan motor secara nasional meningkat 38% menjadi 5,1 juta unit pada tahun 2021 (sumber: Kementerian Perindustrian).
Penjualan sepeda motor Honda Astra meningkat 36% menjadi 3,9 juta unit, dengan sedikit penurunan pangsa pasar.
Kemudian bisnis komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang 80% sahamnya dimiliki oleh Grup mencatatkan peningkatan laba bersih dari Rp 2 miliar pada 2020.
Yaitu menjadi Rp 611 miliar di 2021. Terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.
Sepanjang 2021, divisi otomotif Astra telah meluncurkan 17 model baru dan 20 model revamped.
Serta sebanyak lima model motor baru dan 16 model revamped telah diluncurkan pada tahun 2021.
Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi TMMIN Kapalkan Toyota Fortuner Ke Australia
“Perekonomian Indonesia telah menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2021, namun Grup diperkirakan akan tetap menghadapi tantangan dari situasi pandemi yang masih berlangsung,”
“Dengan posisi keuangan yang kuat, Grup akan terus fokus mencari peluang bisnis baru untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” lanjut Djony, seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Grup atas dedikasinya.
Secara keseluruhan, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2021 sebesar Rp233,5 triliun, meningkat 33% dibandingkan tahun lalu.
Namun masih lebih rendah 1,6% dibandingkan tahun 2019). Adapun laba bersih Grup mencapai Rp20,2 triliun, 25% lebih tinggi dibandingkan tahun 2020.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR