Otomotifnet.com – Umumnya pemilik mobil lebih suka menggunakan aki MF (Maintenance Free), ketimbang jenis aki basah.
Soalnya aki jenis ini (MF) lebih mudah perawatannya ketimbang aki basah yang perlu sering-sering dicek level air akinya, dan ditambahkan bila berkurang.
Tapi menurut beberapa pengguna mobil dan dari pengalaman Otomotifnet.com sendiri, usia pakai aki MF rata-rata lebih cepat dibanding aki basah.
Contohnya di Suzuki Ertiga Dreza GS AT 2017, sejak ganti aki basah pada 2018 silam hingga detik ini (Maret 2022) alias sudah 4 tahun pemakaian, kondisi aki tetap tokcer.
Baca Juga: Biar Aki Mobil Awet, Begini Cara Merawatnya, Gak Perlu Ke Bengkel
Namun ketika dulu menggunakan aki MF di Ertiga GX 2013, belum ada 2 tahun pakai sudah minta ganti baru karena aki sering tekor.
Waktu dicek tegangan pengisian dari alternator, hasilnya masih dalam kinerja yang normal. Lantas apa benar aki MF usia pakainya lebih singkat?
“Tidak juga, rata-rata usia pakai aki, baik jenis MF atau sering disebut orang aki kering, dengan aki basah yaitu sekitar 1-2 tahun,” beber Tumenggung Prabowo, Corporate Public Relation Officer PT Wacana Prima Sentosa (produsen aki Massiv).
Namun, lanjut Tumenggung, usia aki bisa saja lebih lama asalkan perawatannya baik.
“Tapi memang secara teknis, usia aki basah bisa lebih lama karena aki jenis ini dipasarkan dalam kondisi belum diisi air aki,” jelas pria asli Solo, Jawa Tengah ini.
Sementara aki MF dari pabrik sudah diisi cairan aki, sehingga otomatis usia pakainya terus ‘berjalan’ hingga aki tersebut dari toko terjual ke tangan konsumen.
“Usia aki kan terhitung sejak aki tersebut diisi cairan. Jadi bisa dibayangkan bila aki MF yang dibeli, tadinya lama tersimpan di gudang, biasanya usia pakainya tidak akan lama,” tukasnya.
Namun kata Tumenggung bukan cuma faktor itu yang membuat aki MF lebih cepat usia pakainya.
Baca Juga: Bukan Bocor atau Ulah Setan, Dua Sebab Air Aki Mobil Cepat Susut, Intinya Gerah
“Iklim di Indonesia kan panas, apalagi di kota besar macam Jakarta ini sering banget lalu lintasnya macet.”
“Kondisi tersebut bisa membuat cairan di dalam aki lama-lama berkurang,” paparnya lagi.
Nah, karena aki MF tidak ditambah air aki kayak aki basah, tentunya lama-lama membuat kemampuan menyimpan arus listriknya jadi menurun.
“Bahkan kalau air di dalam aki sampai kering total, bisa membuat sel-sel aki jadi rusak,” terang Tumenggung.
Selain itu, lanjutnya, penambahan beban kelistrikan di mobil juga bisa mempercepat usia aki.
“Misalnya memodifikasi sistem audio yang membuat beban listrik bertambah. Atau ada penambahan peranti kelistrikan lainya, itu juga mempecepat umur aki,” imbuhnya.
Makanya ia menyarankan bila mobil sudah mendapat tambahan beban kelistirkan, dianjurkan untuk mengupgrade pula kapasitas akinya.
"Asalkan sistem pengisiannya masih mampu memenuhi kebutuhan pengisian aki dengan kapasitas lebih besar tersebut," tutupnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR