"Mengemudi maksimal tiga jam. Lakukan perenggangan terhadap otot, saraf dan otak," ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, saat pengemudi mengantuk di perjalanan artinya kerja otak sudah mencapai maksimal.
Walaupun secara fisik terlihat tidak mengantuk, namun otak-lah yang akan "mengantuk", mengurangi konsentrasi pengemudi dan membuatnya tidak fokus.
Sony menekankan, salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidur atau istirahat yang cukup secara berkala.
"Menurut saya enggak aman (memaksakan berkendara saat mengantuk), enggak boleh. Dia harus segera atur, di mana dia harus segera berhenti," ujar Sony.
Baca Juga: Pemiliknya Enggak Tega Sendiri, Mazda E2000 Batal Jadi Campervan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR