Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kabin Suzuki Carry Jadi Saksi Bisu, Penculikan Tersingkat Dua Siswi SMA Bangkalan

Irsyaad W - Kamis, 19 Mei 2022 | 08:35 WIB
Proses penangkapa sopir Suzuki Carry yang berusaha melakukan percobaan penculikan dan pelecehan seksual ke dua siswi SMA Bangkalan
TribunJatim.com/Firman Rachmanudin
Proses penangkapa sopir Suzuki Carry yang berusaha melakukan percobaan penculikan dan pelecehan seksual ke dua siswi SMA Bangkalan

Otomotifnet.com - Suzuki Carry nopol P 1520 HC diamankan Polisi.

Karena kabin Carry tahun 1992 tersebut jadi saksi bisu aksi penculikan tersingkat.

Korbannya dua siswi SMA Negeri 4 Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Jadi penculikan tersingkat karena pelaku dan barang bukti diringkus kurang dari 1 jam.

Identitas pelaku yakni MA (35) warga Sokobanah, Sampang, Madura.

Ia dibekuk tim Anti Bandit Polsek Asemrowo, Surabaya, Jatim sekitar pukul 15:00 WIB.

Penangkapan terjadi di Jl Perak Barat, Surabaya saat pelaku berusaha kabur.

Sedangkan dua siswi SMA tersebut lebih dulu berhasil melarikan diri dari penculik dengan cara dramatis.

Mereka berdua nekat loncat dari kabin Suzuki Carry saat melintas di Jl Asemrowo Kali, Surabaya sekitar pukul 14:20 WIB.

Pelaku dan barang bukti Suzuki Carry sudah diamankan Polisi ke Mapolsek Asemrowo.

Kapolsek Asemrowo, Kompol Hari Kurniawan mengatakan, pelaku hanya beraksi seorang diri.

Namun, Hari masih enggan merincinya, karena pelaku masih dalam proses penyidikan.

"Iya kami amankan di dekat Pos Colombo. Hanya satu orang dan masih lidik," ujarnya di Mapolsek Asemrowo, (18/5/22).

Suzuki Carry yang digunakan pelaku MA (35) untuk percobaan penculikan dua siswi SMA Bangkalan, Madura ke kota Surabaya, Jawa Timur
Surya.co.id/Luhur Pambudi
Suzuki Carry yang digunakan pelaku MA (35) untuk percobaan penculikan dua siswi SMA Bangkalan, Madura ke kota Surabaya, Jawa Timur

Belakangan diketahui, Suzuki Carry tersebut dipakai sebagai angkot oleh pelaku.

Modus pelaku, mengajak kedua korban berkeliling dengan janji akan diantar sampai depan rumah.

Namun Suzuki Carry tersebut justru dibawa pelaku ke jembatan Suramadu dan menyeberang hingga kota Surabaya.

Kedua korban yang curiga lantas mencoba keluar dari dalam kabin.

Akhirnya sampai di Jl Asemrowo Kali, kota Surabaya, dua siswi SMA berusia 16 tahun nekat loncat dari dalam kabin.

Usai peristiwa tersebut, kedua korban berhasil selamat dan diamankan di Mapolsek Asemrowo.

Sementara pelaku MA dalam pengakuanya mengaku khilaf.

"Ya saya khilaf. Iya. Satu kali pegang pundaknya, sama sininya (dekat pinggang). (Motif) ya saya khilaf. Enggak tahu saya (kalau masih pelajar)," ujarnya di Mapolsek Asemrowo, (18/5/22).

MA mengaku, berawal Carry yang dibawanya diberhentikan oleh kedua korban insial DI dan DN di dekat area sekolah tersebut.

Seraya mencari penumpang. Sejak awal MA berdalih, dirinya memang berniat mengambil beberapa perkakas mesin jahit di Surabaya.

"Dia gak ngomong kalau turun di mana. Niat saya kan mau ke Surabaya. Setelah penumpang saya turun di Tambak Wedi, dia langsung ngomong kalau orang Petemon katanya," terang MA.

"Kalau petemon ya nanti saja. Karena saya masih mau ambil penumpang, gitu kata saya," terangnya.

MA tak menampik jika kedua korban beberapa kali memintanya berhenti di suatu daerah di Bangkalan.

Namun, MA secara tegas menolak dengan dalih di lokasi tempat korban meminta untuk diturunkan, terbilang jarang ada mobil angkutan yang melintas.

"Dia minta turun di pasar loak, karena malam gak ada mobil. Ya enggak saya turunin. Dia mau ke Madura," dalihnya.

Bahkan saat kedua orang penumpangnya itu nekat keluar meloncat dari atas mobil dengan membuka paksa pintu sisi kiri mobil, MA mengaku menyadarinya.

"(Korban loncat saat pelan) iya saat kalem. Enggak (menarik tubuh korban)," ujarnya.

Saat disinggung mengenai alasannya memegang beberapa bagian tubuh korban selama perjalanan, raut wajah MA langsung tertunduk.

Seraya mengakui perbuatannya itu dilatarbelakangi kekhilafan.

"Ya saya khilaf," ungkapnya seraya dengan nada suara merendah.

Sekitar pukul 18:30 WIB. MA diserahkan oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Asemrowo ke pihak anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk dilakukan mekanisme penyidikan lebih lanjut.

Termasuk, dua orang korban, DI dan DN juga dibawa ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk diberikan penanganan psikologis.

Pasalnya, kedua korban tampak syok akibat mengalami insiden pelecehan seksual tersebut.
Kedua korban terus menutupi kedua wajah seraya sesenggukan menangis.

"Keduanya sempat mau dibawa menggunakan mobil yang dikendarai pelaku tadi. Tapi nangis karena masih trauma. Akhirnya kami bawa menggunakan mobil lain," tandas.

Baca Juga: Misteri Mobil Putih Penculik Anak Jaksa, Ancaman Bertubi-tubi

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2022/05/18/kurang-dari-1-jam-penculik-2-siswi-sma-bangkalan-berhasil-diringkus-tim-anti-bandit-polsek-asemrowo?page=all dan https://jatim.tribunnews.com/2022/05/18/sopir-angkot-penculik-dua-siswi-sma-bangkalan-berdalih-khilaf-tidak-tahu-saya?page=all

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa