Otomotifnet.com - Enggak cuma kejadian sama mobil, krisis chip semikonduktor juga melanda PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Adapun komponen pintar tersebut dibutuhkan untuk mengaktifkan berbagai macam fitur yang ada di dalam motor.
Executive Vice President & COO PT YIMM, Dyonisius Beti, mengatakan bahwa kendala chip semikonduktor berdampak pada proses produksi beberapa model Yamaha menjadi terganggu.
"Teknologi Yamaha pakai microchip terutama di kategori Maxi ada di connective function maupun keyless. Nah ini semua tidak bisa nambah kapasitas, berkurang sedikit tapi mulai recovery kembali," ujar Dyon kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.
Dyon melanjutkan, kendala tersebut membuat kapasitas produksi Yamaha saat ini masih sama seperti tahun lalu.
"Jadi levelnya sama seperti tahun lalu tidak bisa naik, menunggu kapasitas produksi semikonduktor naik," sambungnya.
Dengan kapasitas produksi yang belum bisa ditingkatkan, tentunya membuat pengiriman unit ke konsumen tertunda.
"Maxi kategori (inden) tergantung daerah lah. Tapi rata-rata tidak terlalu inden. Fazzio sama juga (inden) karena connective funtion," jelas Dyon.
Kendati demikian, Dyon belum bisa memastikan sampai kapan krisis chip semikonduktor akan terjadi.
Tetapi, ia memprediksi kendala tersebut masih akan terus berlangsung hingga akhir 2022 ini.
"Kita dapat informasi bahwa investasi mereka (Produsen chip semikonduktor) sudah selesai, tinggal memasng mesin produksi. Mungkin tidak terlalu lama sampai akhir tahun ini," pungkasnya.
Baca Juga: Penggemar Suka Cita, Honda Scorpio 250 Cc 2022 Meluncur, Harga Rp 27 Jutaan
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR