Otomotifnet.com - Selamat malam Bang Andhika, saya Louis, mohon maaf bila saya kembali bertanya beberapa hal.
Apa saja perbedaan dari beberapa mobil hybrid di Indonesia (Toyota Corolla Altis & Cross Hybrid, Prius Hybrid & PHEV, Suzuki Ertiga Smart Hybrid sampai Nissan Kicks EV) yang (kemungkinan) dipakai sebagai armada taksi online, bila dibandingkan dengan kebanyakan mobil-mobil seperti Agya-Ayla, Avanza-Xenia, Calya-Sigra, Brio, sampai dengan Ertiga non-hybrid? Termasuk perbedaan dari segi biaya/tarif?
Meskipun tidak banyak pemilik dari mobil-mobil tersebut yang rela memakai mobil hybrid mereka untuk menjadi armada taksi online.
Untuk nama yang terakhir (Nissan Kicks EV), meskipun ia berupa mobil listrik, tetapi karena masih ada mesin bensin & ketiadaan charging port, jadi saya anggap itu sebagai mobil hybrid, bukan mobil listrik yang dijadikan armada taksi online.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Daihatsu Sirion 2022 Bisa Pasang Fitur ASA Sendiri?
Bagaimana cara kalangan umum memasang kamera ETLE di smartphone?
Terima kasih sebelumnya.
Louis Albert – Via Email
Hai Mas Louis, selamat malam juga. Langsung saja kami jawab nih!
Mengenai perbedaan antara mobil hybrid seperti yang tadi Anda sebutkan itu dengan mobil konvensional atau non hybrid, terletak pada sistem kerja motor penggerak rodanya.
Dinamakan hybrid karena masih terdapat mesin pembakaran dalam, namun ditambah dengan motor listrik.
Sehingga masih menggunakan bahan bakar untuk mengoperasikan mesin pembakaran dalam tadi.
Ada yang sistem kerjanya bergantian, yakni kadang roda digerakkan oleh motor listrik, kemudian pada kondisi atau akselerasi tertentu diganti oleh mesin konvensional (mesin pembakaran dalam).
Baca Juga: Biar Enggak Garuk Kepala, Ini Ragam Teknologi Mobil Listrik, Sebagian Sudah Dijual
Contohnya mobil dengan sistem HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) macam Toyota Corolla Cross Hybrid, Camry Hybrid, Altis Hybrid, Prius Hybrid & PHEV dan sebagainya.
Ada pula yang mesin konvensionalnya hanya bertugas sebagai generator atau genset untuk pengisian daya baterainya.
Sementara penggerak rodanya murni pakai motor listrik seperti Nissan Kicks e-Power.
Dan ada juga sistem hybrid-nya ringan (mild), yakni motor listrik hanya bertugas membantu putaran mesin, alias tidak langsung memutar roda, seperti pada Suzuki All New Ertiga Hybrid.
Nah, karena ada bantuan motor listrik tersebut untuk memutar roda atau meringankan putaran mesin, otomatis pemakaian bahan bakar jadi lebih sedikit bila dibanding dengan mobil-mobil yang hanya mengandalkan mesin konvensional saja seperti Agya-Ayla, Avanza-Xenia, Calya-Sigra, Brio, Ertiga non-hybrid dan sebagainya.
Selain itu, mobil-mobil hybrid ini cenderung lebih rendah emisi gas buangnya dibanding mobil konvensional, lantaran pemakaian bahan bakarnya bisa ‘ditekan’.
Makanya oleh pemerintah daerah yang menerapkan aturan ganjil-genap (Gage) seperti di DKI Jakarta, mobil hybrid ini dapat keistimewaan tidak terkena aturan Gage tersebut.
Lalu soal perbedaan biaya atau tarifnya bila dijadikan taksi online, setahu kami saat ini tidak ada perbedaan antara mobil hybrid dengan non-hybrid.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Bahan Bakar Rekomendasi Untuk Toyota Rush 2013
Sementara mengenai kamera ETLE di smartphone alias ETLE Mobile, saat ini hanya pihak kepolisian yang punya wewenang dalam penggunaannya.
Itu pun tidak semua anggota polisi boleh menggunakannya, hanya yang ditugaskan saja (punya surat perintah tugas) dan tercatat IME-nya.
Dengan kata lain warga sipil tidak boleh menggunakannya.
Bagi Anda yang juga punya pertanyaan seputar masalah mobil, silahkan kirim pertanyaan ke email konsultasi.r4@gmail.com. Maka akan dijawab di rubrik Konsultasi OTOMOTIF.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR