Otomotifnet.com - Aleix Espargaro memberikan komentarnya terkait diadakannya Sprint Race di MotoGP 2023.
Aleix Espargaro secara terang-terangan menolak diadakannya Sprint Race di MotoGP 2023.
Menurut Aleix Espargaro, Sprint Race bukanlah solusi terbaik dan justru menimbulkan risiko yang tinggi bagi para pembalap di MotoGP 2023.
Seperti diketahui, Dorna Sports, FIM dan IRTA mengumumkan Sprint Race akan dilombakan pada MotoGP 2023 (20/8/2022).
Meski begitu, banyak tanggapan mengenai ide Sprint Race di MotoGP 2023.
Format baru ini membuat banyak pihak ada yang pro dan kontra.
Di sisi lain, sejumlah petinggi tim balap MotoGP dan para rider lain justru mendukung penuh pengadaan Sprint Race tersebut yang akan ada balapan setiap Sabtu.
Namun, berbeda pandangan dengan Aleix Espargaro.
Menurut rider asal Spanyol itu, memang sebagian pihak pasti mendukung pengadaan Sprint Race tersebut.
Aleix Espargaro menilai Sprint Race malah bisa menimbulkan risiko bagi para pembalap lantaran 44 balapan terlalu banyak baginya.
"Saya yakin manajemen MotoGP percaya Sprint Race adalah ukuran terbaik untuk pertunjukan yang lebih baik dan untuk olahraga," kata Aleix Espargaro dikutip dari Speedweek.
"Saya tidak sama pendapat ini, itu pendapat saya," ujar Aleix Espargaro.
"Saya rasa itu bukan solusi. Risikonya terlalu tinggi. 44 balapan terlalu banyak di kelas MotoGP," tambah rider berusia 33 tahun itu.
"Mereka bilang itu waktu lintasan yang sama, tapi itu 'omong kosong'. Karena itu tidak sama apakah Anda mengikuti FP4 atau balapan yang mendapatkan poin," lanjut Aleix Espargaro.
"Tapi saya akan mencoba dan kami harus beradaptasi dengan kejuaraan. Sekarang itu pilihan Anda, kami harus menghadapinya. Tapi mungkin itu solusi yang bagus," pungkasnya.
Baca Juga: Berbahaya! Fabio Quartararo Enggak Suka Ada Sprint Race di MotoGP
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR