Boks tempat peletakkan baterai pun harus diperhatikan.
Kalau pakai full tertutup tentu cenderung panas tapi proteksinya baik. Tapi bak buah simalakama kalau dilubangi untuk membuang panas, index protection (IP) akan turun.
Di negara tropis juga berisiko korosi pada baterai dengan material nikel.
Selanjutnya rating ‘C’ tadi selain di discharge juga ada di charging. Charging rata-rata semua baterai 1 C.
Jadi kalau misal punya baterai 48 V 10 A, maksimal untuk dicharge itu hanya 10 ampere.
“Lebih baik mencharge dengan daya 5-7,5 ampere tidak boleh pas 10 ampere, nanti baterai akan panas,” wanti pria berkacamata ini.
Kemudian pada BMS selain protected juga harus balance untuk safety. Karena keseluruhan sel baterai harus seimbang.
Misal dalam perakitan baterai satu sel 3,7 V 2,5 A, kemudian dirakit jadi 48 V 10 A. Dibutuhkan sekitar 52 sel li-ion, selain diproteksi butuh juga balancing. Dari 52 sel itu harus balans semuanya.
“Karena watak baterai, satu baterai bermasalah maka semua akan kena. Karena dia akan mengambil performa baterai yang paling jelek," jelas pria ramah ini.
"Kalau tidak dibalance baterai lain dalam rakitan akan mengikuti terus baterai yang jelek tadi,” tutup Agung.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR