Otomotifnet.com - Honda Brio putih kondisi bonyok diangkat dari dalam sungai.
Honda Brio ini diangkat dari dalam sungai di bawah Jembatan Linggar Jati, Tabing, Padang, Sumatera Barat (30/8/2022).
Proses pengangkatan Honda Brio ini melibatkan alat berat.
Sejumlah petugas termasuk polisi dari Polsek Koto Tangah juga ikut dalam proses evakuasi.
Satu unit crane dikerahkan untuk mengangkat mobil ini dibantu pihak kepolisian dari Polsek Koto Tangah.
Proses evakuasi ini menjadi tontonan oleh banyak warga, terutama pengendara yang melewati jalan Jalan Adinegoro, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Pengendara yang lewat terlihat berhenti dan memarkirkan kendaraannya di badan jalan, lalu menyaksikan proses pengangkatan mobil ke badan jalan di atas jembatan.
Terlihat AKP Afrino selaku Kapolsek Koto Tangah, turun langsung mengikat tali dari dalam sungai hingga pakaian dinasnya menjadi basah.
"Hanyutnya ada sekitar 350 meterlah, sampai ke jembatan Linggar Jati ini. Alhamdulillah sopirnya selamat," kata AKP Afrino.
Hal itu dikarenakan meluapnya aliran sungai sehingga antara jalan dan aliran air ini tidak jelas lagi akibat curah hujan yang cukup tinggi.
"Jadi air ini sudah menggenangi badan jalan pada kiri dan kanan pinggir sungai.
Kita awalnya menerima informasi dari masyarakat adanya Honda Brio warna putih dikenmudikan seorang lelaki masuk ke dalam aliran sungai," kata AKP Afrino.
Katanya, pada saat mobil masuk ke dalam sungai, pengemudi berhasil keluar dengan kondisi selamat dan tak ada luka apapun.
"Sempat warga berteriak, kita sudah berupaya menyelamatkan korban. Kita sudah turun sejak tadi malam. Namun, untuk evakuasi mobil baru pagi ini bisa dilaksanakan," kata AKP Afrino.
Evakausi baru dilakukan karena menunggu debit air berkurang dibantu masyarakat sekitar.
"Proses evakuasi lebih kurang selama 1 jam, karena kita cek dahulu kondisi debit air. Kita kerahkan crane dan diikat pakai dua tali," katanya.
Baca Juga: Aksi Keji Cowo Matre, Demi Jual Honda Brio Rp 25 Juta, Tega Buang Jasad Pacar di Jalan
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR