Otomotifnet.com - Memasuki bulan September, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan akan turun.
Bahkan di wilayah di Jabodetabek hujan mengakibatkan genangan air pada beberapa ruas jalan serta permukiman warga.
Untuk itu, para pengendara diimbau untuk tetap berhati-hati, terlebih saat melewati genangan air karena dapat berpotensi mengalami aquaplaning.
Menurut Sony Susmanamana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), aquaplaning merupakan suatu kondisi ketika ban kendaraan mengambang di atas genangan air, sehingga kehilangan kontak atau grip dengan jalan.
"Dampak dari aquaplaning tentu membuat kendaraan akan sulit dikendalikan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan," ujar Sony belum lama ini.
Ia menjelaskan, selain karena adanya genangan air, aquaplaning dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, salah satunya jenis serta kondisi ban.
"Aquaplaning bisa semakin parah jika kondisi ban botak, tekanan angin kurang, dan penggunaan ban MT atau Mud Terrain untuk off-road," imbuhnya.
Untuk itu, guna meminimalisir terjadinya aquaplaning disarankan menggunakan ban jenis HT atau Highway Terrain yang memang diperuntukan di aspal, sehingga
mampu menyibak genangan air dengan baik.
Namun, dengan catatan pengendara juga harus mengurangi kecepatannya saat kondisi hujan, terlebih ketika melewati genangan air.
"Segera kurangi kecepatan kendaraan, dengan tujuan mendapatkan grip yang maksimal agar tidak mengalami aquaplaning," terang Sony.
"Sebelum berkendara juga jangan lupa untuk periksa kondisi kembangan ban serta tekanan angin sesuai spesifikasi yang telah ditentukan," pungkasnya.
Baca Juga: Pantang Korlset, Ngecas Mobil Listrik Pas Hujan Atau Sambil Dicuci Aman
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR