Otomotifnet.com - Ada yang menarik saat Otomotifnet.com mengunjung Honda Dreams Cafe di Senayan Park, Jakarta.
Di sana ada sesosok Honda N-Box, kei car Honda N Series yang sangat populer di pasar domestik Jepang.
Bahkan para pengunjung cafe diperbolehkan melongok ke dalam mobil ini per tanggal 1 sampai 26 September 2022 nanti.
Honda N-BOX yang dibawa langsung dari Jepang ini, mengusung mesin berdimensi kecil yaitu 660 cc 3 silinder dengan asupan turbo, yang dipadu transmisi CVT buat menggerakkan roda depan.
Baca Juga: Honda N-BOX Didatangkan ke Indonesia, Konsumen Bisa Liat Langsung
Performa dari mesin tersebut mempunyai tenaga 6 maksimum sebesar 4dk di 6.000 rpm dan torsi 104 Nm pada 2.600 rpm.
Honda N-BOX juga mengadopsi konsep “man maximum, machine minimum” yang merupakan ciri khas mobil Honda sebagai pendekatan dasar desain mobil Honda, dimana meminimalkan ruang pada komponen mekanis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ruangan kendaraan.
N-BOX punya dimensi (PxLxT) 3.395 mm x 1.475 mm x 1.815 mm, dengan ukuran ban 165/55 R15.
Uniknya lagi tangki bahan bakar terletak pada bawah jok depan. Tata letak tangki tersebut juga berkontribusi pada desain interior N-Box yang lebih minimalis namun tetap nyaman.
Nah, yang menarik dari Honda N-Box generasi kedua ini juga sudah dilengkapi dengan teknologi keselamatan canggih Honda SENSING, seperti yang sudah disematkan pada line-up Honda di Indonesia macam CR-V dan BR-V.
Nah.. karena mobil ini mungil, ada satu fitur lagi yang tak kalah unik, yaitu pada spion eksterior yang terletak sebelah kiri terdapat tambahan kaca dibelakang spion yang dipantulkan dengan kaca spion yang terdapat di batang kaca blind spot.
Begitu juga tambahan spion di kaca belakang kabin untuk dipantulkan ke bawah, yang bisa dilihat dari kaca spion tengah.
Masing-masing gunanya untuk melihat ruang sempit yang berada di bawah kiri depan dan bawah body belakang.
Saat ada benda atau obyek yang menghalangi akan memudahkan driver untuk dapat menghindari obyek tersebut. Kerenn..
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR